Berita Nasional Terkini
Intip Kecanggihan Naval Strike Missile, Calon Rudal Baru TNI AL di Kapal Perang
Intip kecanggihan Naval Strike Missile, calon rudal baru TNI AL di kapal perang
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - TNI AL akan memerkuat armada tempur kapal perangnya.
TNI AL berencana mendatangkan Naval Strike Missile yang juga digunakan armada tempur Amerika Serikat.
Dilansir dari Kompas.com, TNI Angkatan Laut bakal membekali armada perang mereka dengan rudal atau peluru kendali dengan daya jelajah hingga 250 kilometer.
Hal itu terungkap dalam rapat paparan mengenai naval strike missile, upgrade KRI Golok-688 dan pengadaan fast missile boat yang dipimpin Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL) Laksamana Yudo Margono bersama pimpinan PT Lundin Industries Invest, Kongsberg Deffence & Aerospace AS dan PT Datareka Integrasia di Wisma Elang Laut (WEL) di Jakarta, Rabu (9/2/2022).
"TNI AL berencana akan memperkuat armada tempurnya dengan rudal (peluru kendali) naval strike missile yang sangat cocok untuk kapal-kapal perang milik TNI AL karena memiliki daya tembak sejauh 250 kilometer," demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Rabu.
Baca juga: Sempat Diisolasi 10 Hari, Kapal Asing Asal Filipina di Pelabuhan Lok Tuan Kini Diizinkan Beroperasi
Business Development Manager-Kongsberg Skorge Arild mengatakan, naval strike missile sangat cocok untuk TNI AL karena bisa mencakup daya tembak 250 kilometer.
Rudal ini juga dinilai lebih mudah digerakkan ke tempat terkecil yang tidak terlihat dan operasional misil ini dapat dikendalikan dari kapal utama.
Dalam prakteknya, misil-misil tersebut bisa dibawa dengan fast missile boat yang berukuran kecil, yakni memiliki panjang 19 meter, lebar 4 meter dengan kecepatan 55 knot.
Dengan ukuran itu, misil ini pun dianggap lebih efektif jika digunakan dalam pertempuran karena kecil, taktis, sulit dideteksi musuh dan sulit diserang rudal exocet namun mematikan.
Fast missile boat yang memiliki bobot 33 ton tersebut berkemampuan layar 500 miles dengan 6 awak kapal dan bekal selama 2 minggu.
Selain itu, fast missile boat ini disebut juga tidak bersuara, tidak terdeteksi radar dan mampu bergerak cepat.
Sedangkan cara mengoperasikan rudal tersebut adalah dengan terlebih dahulu mengambil foto target dan lokasinya menggunakan inframerah.
Kemudian data inframerah tersebut dimasukkan dalam data sistem persenjataan.
Lalu eksekusi penembakan dilaksanakan dari komando yang berasal dari kapal utama.
Fast missile boat tersebut bisa dimuatkan ke dalam kapal utama sejumlah 6 boat atau dapat berlayar secara mandiri.
Baca juga: Dua Kapal Dilarang Berlabuh di Pelabuhan Lok Tuan Bontang Berasal dari Filipina dan Banten