Menko Airlangga Bertemu World Bank, Tingkatkan Kolaborasi untuk Pemulihan Global yang Lebih Kuat

Salah satu isu prioritas yang akan dibahas oleh Health Working Group Presidensi G20 Indonesia yakni membangun ketahanan sistem kesehatan dunia

Editor: Diah Anggraeni
ekon.go.id
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menerima audiensi Vice President of the World Bank for East Asia and Pacific Manuela Manuela V Ferro di Jakarta, Kamis (10/2/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO - Salah satu isu prioritas yang akan dibahas oleh Health Working Group Presidensi G20 Indonesia yakni membangun ketahanan sistem kesehatan dunia (building global health system resilience).

Pembahasan yang dilakukan terkait dengan kontribusi G20 terhadap mekanisme global pooling resources, termasuk teknikal, finansial, dan keahlian yang dapat diakses oleh seluruh negara, terutama low income countries pada pra, selama, dan pasca krisis kesehatan.

Hal tersebut merupakan salah satu materi yang dibahas saat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menerima audiensi Vice President of the World Bank for East Asia and Pacific Manuela Manuela V Ferro di Jakarta, Kamis (10/2/2022).

Audiensi dari World Bank tersebut adalah untuk berdiskusi tentang prioritas program Kemenko Perekonomian pada masa pandemi Covid-19 dan dukungan World Bank terhadap program Kemenko Perekonomian dalam pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Tahun 2021 Tumbuh 3,69 Persen, Airlangga: Tertinggi dalam Satu Dekade Terakhir

Dalam audiensi, World Bank menyampaikan bahwa koordinasi antara pembuat kebijakan kesehatan dan keuangan, lembaga keuangan keuangan multilateral, dan lembaga kesehatan global perlu ditingkatkan.

Pendekatan multilateral untuk pembiayaan imunisasi ekstensif sebagai global public goods berdasarkan kolaborasi multi sektor domestik dan internasional juga perlu diperkuat.

Oleh karena itu diperlukan pembiayaan Pandemic PPR (prevention, preparedness, and response) yang lebih memadai, berkelanjutan, dan terkoordinasi.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan berbagai perkembangan terkini mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia dan perkembangan program Pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional seperti PPN dan PPnBM DTP untuk beberapa tipe kendaraan bermotor roda empat, program KUR, dan Program Bantuan Tunai PKL, Warung, dan Nelayan.

Selanjutnya juga dilakukan pembahasan mengenai arahan Presiden RI Joko Widodo tentang pencapaian target kemiskinan ekstrem 0 persen pada tahun 2024 dan percepatan penanganan kemiskinan melalui peningkatan efektifitas program dan pembangunan data yang terintegrasi.

Baca juga: Menko Airlangga Ungkap Indonesia Miliki Potensi Besar pada Penyimpanan Emas

Untuk mencapai target kemiskinan ekstrem 0 persen, diperlukan kebijakan afirmatif yang tidak hanya menyasar kelompok masyarakat miskin ekstrem, tetapi juga kelompok miskin dan rentan.

World Bank yang mempunyai unit khusus untuk penanganan kemiskinan ekstrem dunia, menyampaikan akan membantu Pemerintah Indonesia dalam merealisasikan arahan Presiden RI ini.

Menko Perekonomian juga menyampaikan kondisi logistik nasional saat ini yang merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan perekonomian di Indonesia, khususnya di sektor ekspor dan impor.

Pemerintah terus berupaya menghilangkan hambatan dan mengurangi biaya arus barang dalam perdagangan internasional dan domestik.

Salah satunya melalui National Logistics Ecosystem (NLE) yaitu sebuah platform yang menghubungkan penawaran dan permintaan logistik untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi antar Kementerian/Lembaga (K/L).

Diharapkan dengan NLE ini dapat dilakukan upaya perbaikan, penyederhanaan proses bisnis, penataan infrastruktur logistik, dan harmonisasi kebijakan logistik nasional.

Baca juga: Hari Pers Nasional 2022, Airlangga Ucapkan Terima Kasih Bantu Indonesia Perangi Hoax selama Pandemi

World Bank akan berkolaborasi dengan Kemenko Perekonomian dan K/L terkait untuk menyusun kajian dan policy untuk mempercepat proses logistik di Indonesia dan untuk mempercepat proses logistik tersebut diperlukan partisipasi aktif seluruh entitas logistik.

Selain itu, Menko Airlangga juga mendiskusikan perihal transisi energi melalui perdagangan karbon dan Energy Transition Mechanism (ETM) yang adil dan terjangkau tanpa memberi beban yang terlalu berat bagi masyarakat, industri, dan keuangan negara.

Untuk hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) dengan meluncurkan ETM dari batu bara ke energi terbarukan.

Dalam skema ETM ini, ADB dan Pemerintah bersama-sama mengadakan studi kelayakan secara menyeluruh yang berfokus pada model bisnis yang optimal dengan memanfaatkan modal komersial, pemerintah donor, dan filantropis untuk peralihan menuju dekarbonisasi.

Menko Airlangga berharap ada model transisi energi yang dapat dijadikan percontohan yang ke depannya dapat direplika untuk menarik investor agar dapat turut berpartisipasi dalam skema transisi energi ini.

Baca juga: Airlangga Hartarto: Pemerintah Mendorong Kebijakan Turunkan Kemiskinan Ekstrem di 212 Wilayah

Terkait dengan G20 Joint Finance Health Task Force, Task Force yang dipimpin bersama oleh Indonesia dan Italia, dibantu oleh Sekretariat di WHO dan didukung oleh World Bank.

Oleh karena itu, World Bank diharapkan dapat menyusun policy tentang bagaimana mengembangkan mekanisme pembiayaan yang berkelanjutan untuk kesehatan global.

Dalam audiensi tersebut, Menko Airlangga didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi dan anggota Tim Asistensi Menko Raden Pardede. Sementara itu Vice President of the World Bank for East Asia and Pacific Manuela Manuela V. Ferro didampingi oleh Lead Economist Habib Rab dan Tim World Bank Country Office Indonesia dan Timor Leste yakni Country Director dan Bolormaa Amgaabazar, Portfolio and Operations Manager Satu Kahkonen. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved