Ibu Kota Negara
UPDATE Petisi Tolak Pemindahan IKN, Tenaga Ahli Utama KSP Buka Suara, Nama PBNU ikut Disebut
Simak update petisi tolak pemindahan IKN. Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden buka suara. Nama Pengurus Besar Nahdatul Ulama ( PBNU ) disebut
TRIBUNKALTIM.CO - Simak update petisi tolak pemindahan Ibu Kota Negara ( IKN ) yang digagas sejumlah tokoh.
Diketahui petisi tolak pemindahan IKN ini diunggah di laman Change.org dan telah ditandatangani sejumlah orang.
Terkait petisi tolak pemindahan IKN ini, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden ( KSP ) Wandy Tuturoong memberikan tanggapannya.
Dalam tanggapannya, Wandy Tuturoong menyebutkan Pemerintah mempertimbangkan semua pandangan baik yang pro maupun kontra.
Dari pantauan TribunKaltim.co di laman Change.org, hingga hari ini, Sabtu 12 Februari 2022 sekitar pukul 19.00 WIB, petisi tolak pemindahan IKN ini telah ditandatangani menuju jumlah tanda tangan 35.000 orang.
Ada sekitar 45 orang dari berbagai latar belakang yang meninisiasi petisi tolak pemindahan IKN ini.
Simak link petisi tolak pemindahan IKN di akhir artikel ini.
Terkait dengan petisi tolak pemindahan IKN ini, Wandy Tuturoong mengatakan Pemerintah akan mempertimbangkannya.
Baca juga: Persekutuan Dayak Kalimantan Timur Cabang Kukar Siap Dukung dan Kawal Pembangunan IKN di Kaltim
Pemerintah menurutnya akan mempertimbangkan semua pandatangan yang pro maupun kontra.
"Iya (dipertimbangkan). Semua pandangan tentu dipertimbangkan.
Yang pro dan yang kontra," ujar Wandy, Sabtu 12 Februari 2022 dalam keterangannya yang dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Termasuk, kata dia, pandangan Pengurus Besar Nahdatul Ulama ( PBNU ) yang mendukung pemindahan IKN.
"Dan bahkan sudah mulai membangun kantor di sana. Juga pandangan seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah yang bersikap sama," tambahnya.
Sebelumnya, sebanyak 45 tokoh menggalang petisi menolak pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimatan Timur.
Adapun petisi penolakan IKN Nusantara yang diprakarsai oleh Narasi Institute itu digalang melalui situs change.org dan ditujukan kepada presiden Joko Widodo, DPR, DPD dan MK.
Di antara 45 tokoh tersebut ada mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas dan Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia sekaligus suami Meutia Hatta, Sri Edi Swasono.
Baca juga: UU IKN Akan Digugat ke MK, Pengamat Hukum UI Nilai Langkah Tepat dan Menjadi Jelas
"Saya satu komitmen nilai dengan mereka untuk tegas bersikap yang memihak rakyat sebagai pemegang daulat yang dihinakan dalam proses-proses politik pengesahan Undang-Undang IKN," ujar Busyro, melalui keterangan tertulis pada 5 Februari 2022. Selain itu,
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra; mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin; hingga ekonom senior Faisal Basri juga mendukung petisi tersebut.
Petisi yang berbunyi penolakan terhadap rencana dan pembangunan ibu kota baru di Penajam Paser Utara ( PPU ) ini diunggah di laman Change.org.
Petisi tolak pemindahan IKN ini diberi judul, ‘Pak Presiden, 2022-2024 Bukan Waktunya Memindahkan Ibukota Negara’.
Dalam keterangannya di dalam petisi tolak pemindahan IKN ini, disebutkan langkah pembangunan ibu kota baru tidak sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini.
“Apalagi kondisi rakyat dalam keadaan sulit secara ekonomi sehingga tak ada urgensi bagi pemerintah memindahkan ibu kota negara,” tertulis di keterangan petisi.
Berikut ini Link petisi tolak pemindahan IKN di laman Change.org >>>
Petisi tolak pemindahan IKN diinisiasi sejumlah tokoh berikut:
Baca juga: Eks Dubes RI untuk Tiongkok Amati Perkembangan Isu IKN, Kaitkan Investasi Xin Jinping
1. Prof. Dr. Sri Edi Swasono
2. Prof. Dr. Azyumardi Azra
3. Prof. Dr. Din Syamsuddin
4. Dr. Anwar Hafid
5. Prof. Dr. Nurhayati Djamas
6. Prof. Dr. Daniel Mohammad Rasyied
7. Mayjen Purn Deddy Budiman
8. Prof. Dr. Busyro Muqodas
9. Faisal Basri MA
10. Prof. Dr. Didin S. Damanhuri
11. Prof. Dr. Widi Agus Pratikto
12. Prof. Dr. Rochmat Wahab
13. Jilal Mardhani
14. Dr. Muhamad Said Didu
15. Dr. Anthony Budiawan
16. Prof Dr. Carunia Mulya Firdausy
17. Drs. Mas Ahmad Daniri MA
18. Dr. TB. Massa Djafar
19. Abdurahman Syebubakar
20. Prijanto Soemantri
21. Prof Syaiful Bakhry
22. Prof Zaenal Arifin Hosein
23. Dr. Ahmad Yani
24. Dr. Umar Husin
25. Dr. Ibnu Sina Chandra Negara
26. Merdiansa Paputungan SH, MH
27. Nur Ansyari SH, MH
28. Dr. Ade Junjungan Said
29. Dr. Gatot Aprianto
30. Dr. Fadhil Hasan
31. Dr. Abdul Malik
32. Achmad Nur Hidayat MPP
33. Dr. Sabriati Aziz M.Pd.I
34. Ir. Moch. Najib YN, MSc
35. Muhamad Hilmi
36. Dr.Engkur, SIP, MM
37. Dr. Marfuah Musthofa
38. Dr. Masri Sitanggang
39. Dr. Mohamad Noer
40. Ir. Sritomo W Soebroto MSc
41. M. Hatta Taliwang
42. Prof Dr. Mas Roro Lilik Ekowanti, MS
43. Reza Indragiri Amriel
44. Mufidah Said SE MM
45. Ramli Kamidin
Baca juga: Prediksi Anggaran Istana Negara di IKN Nusantara Capai Rp 2 T, Ridwan Kamil: Nggak Masuk Akal
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.