Ibu Kota Negara
FAKTA-FAKTA Jenderal Andika Perkasa Minta Lahan Ribuan Hektare di IKN untuk Markas TNI
Berikut ini sejumlah fakta Jenderal Andika Perkasa minta lahan ribuan hektare di IKN untuk Markas TNI
Saat ini, menurut Dudung, TNI AD masih menunggu perintah dari pimpinan.
Baca juga: NEWS VIDEO Jenderal Andika Perkasa Dinilai Memiliki Modal Politik Besar, Layak Maju Pilpres 2024
Ia memastikan TNI AD sendiri sudah menyiapkan tempatnya, sehingga bisa segera bergerak mana kala perintah datang.
"Kami menyesuaikan perintah dari pimpinan tentunya dari Panglima TNI kapan kita akan dilakukan di sana," sebut Dudung.
"Kemudian tempatnya. Yang jelas Kodam sudah melaporkan bahwa sudah dialokasikan beberapa tempat yang nantinya untuk TNI Angkatan Darat," imbuh mantan Pangkostrad itu.
Merujuk Buku Saku Pemindahan IKN, agenda kegiatan pada periode 2022-2024 akan dilakukan pemindahan tahap awal ke Kawasan IKN.
hal ini ditunjang dengan pembangunan infrastruktur utama seperti Istana Kepresidenan, Gedung MPR/DPR RI dan perumahan.
Pemindahan ibu kota tahap awal juga meliputi pemindahan ASN serta pembangunan dan beroperasinya infrastruktur dasar untuk 500.000 penduduk.
Baca juga: Isi Pesan Maruf Amin ke Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Ini yang Dilakukan TNI Buru KKB Papua
5. Pangkalan militer di Penajam Paser Utara
Pada tahun 2019, Panglima TNI yang saat itu dijabat oleh Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkap satuan TNI dan pangkalan militer akan ditempatkan di Kabupaten Penajam Paser Utara dalam rencana pemindahan IKN baru ke Kalimantan Timur.
Hadi mengatakan, penempatan pangkalan TNI berada di wilayah yang sama dengan Istana Kepresidenan, gedung MPR/DPR, serta gedung kementerian dan lembaga lainnya.
"Konsep penempatan satuan-satuan TNI dan pangkalan militer lainnya berada di Penajam Paser Utara. Bersama Istana Presiden, gedung MPR/DPR, kementerian, lembaga negara, dan gedung kedutaan negara sahabat," kata Hadi dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Eks KSAU yang kini telah pensiun itu mengatakan, dibutuhkan pengamanan penuh di lokasi ibu kota baru dari serangan musuh, baik di darat, laut, maupun udara.
Hadi menyebut, pembangunan sistem pertahanan di ibu kota negara baru meliputi penangkalan serangan rudal, pesawat udara musuh, roket, infiltran, sabotase siber, serta ancaman chemical biology, nuclear, dan explosive.
"Serta memiliki jalur pendekatan dalam mobilisasi kekuatan militer baik aspek darat, laut, maupun udara sebagai persiapan rencana kontijensi dan rute evakuasi VVIP," ungkapnya. (*)
Berita Ibu Kota Negara Lainnya
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.