Ramadhan 2022
Ramadhan 2022 Sudah Dekat, Kapan Batas Waktu Qadha Puasa untuk Bayar Utang Puasa Tahun 2021?
Ramadhan 2022 sudah dekat, kapan batas waktu qadha puasa untuk bayar utang puasa tahun 2021?
TRIBUNKALTIM.CO - Bulan Ramadhan 2022 atau 1443 H sudah dekat
PP Muhammadiyah telah mengumumkan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu 2 April 2022.
Dengan demikian awal puasa Ramadhan 2022 atau 1443 H adalah Sabtu 2 April 2022.
Pemerintah masih akan menetapkan awal puasa Ramadhan setelah sidang hisab yang akan digelar menjelang masuk bulan Ramadhan.
Biasanya, tidak akan bergeser jauh dari hasil hisab Ramadhan, kemungkinan bisa sehari lebih awal, sama atau sehari lebih lambat.
Lalu bagaiman bagi yang masih mempunyai utang puasa Ramadhan tahun lalu?
Kapan batas waktu mengqadha puasa untuk membayar utang puasa Ramadhan 2021?
Simak penjelasan lengkap mengenai mengqadha puasa untuk membayar utang puasa Ramadhan tahun sebelumnya.
Baca juga: Niat Bayar Utang Puasa Ramadhan Dibarengi Puasa Senin Kamis, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Mulai dari batas waktu, tata cara puasa qadha, hingga niat puasa qadha yang wajib dilakukan untuk mengganti utang Puasa Ramadan yang ditinggalkan.
Mengqadha puasa adalah keringanan dari Allah SWT bagi hambanya yang tahun lalu tak mampu menunaikan ibadah puasa selama 1 bulan penuh.
Dikutip TribunKaltim.co dari SuryaMalang.com di artikel yang berjudul Batas Waktu Melaksanakan Puasa Qadha untuk Bayar Utang Puasa Ramadhan, Simak Tata Cara dan Niatnya, meng-qadha puasa wajib hukumnya yaitu dengan mengganti puasa di hari lain.
Dikutip dari kepri.kemenag.com, utang puasa harus dibayar atau qadha sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.
Ketentuan membayar hutang puasa Ramadan dapat dilihat jelas dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya:
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.
Baca juga: Bolehkah Bayar Utang Puasa Ramadhan Setelah Nisfu Syaban? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.
Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya.
Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Tata Cara Puasa Qadha
Dikutip dari Surya.co.id "Niat dan Tata Cara Qadha Utang Puasa Ramadhan", Puasa Qadha adalah puasa wajib yang dilaksanakan untuk mengganti Puasa Ramadan yang ditinggalkan.
Seseorang boleh meninggalkan Puasa Ramadan jika memiliki halangan, di antaranya karena haid, sakit, sudah tua, hamil dan menyusui.
Namun harus menggantinya di bulan selain Bulan Ramadan.
Baca juga: Kapan Puasa Ramadan? Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada 2 April 2022
Niat Puasa Qadha
Adapun niat puasa Qadha bulan Ramadan adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa
Artinya :
"Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".
Membaca niat Puasa Qadha harus dilakukan sebelum fajar, atau pada malam hari seperti halnya Puasa Ramadan.
Batas waktu melaksanakan Puasa Qadha
Batas waktu melaksanakan Puasa Qadha adalah sebelum satu atau dua hari terakhir bulan Sya'ban, sehingga tidak boleh mepet dengan penetapan Bulan Ramadan.
Hari terakhir di Bulan Syaban itu tersebut merupakan hari syak, atau hari meragukan.
Haram hukumnya berpuasa.
Lantas bagaimana hukumnya jika tidak melaksanakan Puasa Qadha padahal punya utang puasa Ramadan?
Dikutip dari kepri.kemenag.com, utang puasa harus dibayar atau qadha sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.
- Dikutip dari tayangan Tanya ustaz Tribunnews.com, Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq M. Ag menganjurkan bahwa mengqadha puasa dianjurkan untuk dilakukan sesegera mungkin secara berurutan.
Dalam Al-Quran juga dijelaskan bahwa kita tidak tahu di hari esok kita akan melakukan apa dan wafat di hari apa.
Karena ajal seseorang tidak diketahui pastinya, dan membayar hutang puasa adalah suatu hal yang wajib, maka sebaiknya hutang puasa harus disegerakan.
- Namun, dalam Islam juga diperbolehkan jika membayar hutang tidak bisa secara berurutan, karena alasan tertentu.
Yang paling penting qadha atau membayar hutang puasa wajib ini dilakukan sebelum tiba waktu ramadan berikutnya.
- Mengqadha puasa menjelang bulan ramadan juga diperbolehkan dalam Islam atau hingga akhir bulan syaban.
Lalu bagaimana jika orang tersebut belum sempat mengqadha puasa hingga tiba ramadan berikutnya tiba?
Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq M. Ag mengatakan bahwa orang tersebut tetap boleh menjalankan ibadah puasa ramadan, namun dia harus segera membayar hutang puasanya setelah bulan ramadan berikutnya selesai.
Namun jika ada unsur kelalaian, maka selain mengqadha, orang tersebut dituntut untuk membayar fidyah.
Fidyah ini adalah kegiatan memberi makanan fakir miskin sebesar biaya makan dan minum yang dikalikan dengan jumlah hari orang yang bersangkutan ketika tak melaksanakan puasanya.
Fidyah ini juga berlaku bagi orang yang tidak sanggup berpuasa.
Baca juga: Bulan Syaban 2022 Jatuh pada Tanggal? Doa Malam Nisfu Syaban, Lengkap Bacaan Niat Puasa Syaban
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.