Berita Internasional Terkini

Di Tengah Perang Rusia vs Ukraina, Volodymyr Zelensky Tandatangani Dokumen Penting untuk Uni Eropa

Di tengah perang yang berkecamuk di negaranya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menandatangani pengajuan keanggotaan Uni Eropa

PRESIDEN UKRAINA / AFP
Gambar selebaran yang dirilis oleh layanan pers Kepresidenan Ukraina pada 28 Februari 2022 menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (tengah), Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal (kanan) dan ketua Parlemen Ukraina (Verkhovna Rada) Ruslan Stefanchuk menghadiri penandatanganan aplikasi keanggotaan di Uni Eropa. 

TRIBUNKALTIM.CO - Di tengah perang yang berkecamuk di negaranya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menandatangani pengajuan keanggotaan Uni Eropa.

Pengajuan keanggotaan Uni Eropa itu dibuat Volodymyr Zelensky, saat negaranya tengah diserang habis-habisan oleh Rusia.

Kendati telah mengajukan keanggotaan Ukraina masuk Uni Eropa, namun proses disetujui atau tidaknya bisa memakan waktu yang cukup lama.

Volodymyr Zelensky sendiri membagikan foto proses penandatanganan dokuman permintaan bergabung ke Uni Eropa, melalui laman Facebook sang presiden pada Senin (28/2/2022) malam waktu setempat.

Pengajuan ini dibuat lima hari setelah Ukraina diinvasi Rusia.

Uni Eropa sendiri tegas mengecam tindakan Kremlin dan memberlakukan sanksi sebagai hukuman.

Baca juga: Imbas Invasi ke Ukraina, FIFA Jatuhkan Sanksi untuk Timnas Rusia, Ditangguhkan dari Piala Dunia 2022

Baca juga: Pembahasan Gencatan Senjata Antara Rusia dan Ukraina Dimulai

Baca juga: NEWS VIDEO Kelompok Hacker dari Belarus Bantu Ukraina, Ganggu Pengerahan Pasukan Rusia

Menurut laporan Associated Press, Andriy Sybiha, kepala kantor Kepresidenan Ukraina menyatakan bahwa dokumen pengajuan “dalam perjalanan ke Brussels (markas Uni Eropa).”

Laman Facebook Zelensky mengunggah foto sang presiden diapit Perdana Menteri Denys Shymhal dan Kepala Parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk.

“Sejarah sedang dibuat sekarang,” tulis unggahan tersebut, dilansir dari Kompas.tv.

Dua hari belakangan, Uni Eropa bergerak cepat menggandakan sanksi untuk Rusia.

Pada Minggu (27/2), Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan sanksi baru berupa larangan melintas bagi pesawat Rusia dan melarang media pemerintah Rusia seperti Russia Today dan Sputnik.

Von der Leyen juga mengumumkan sepaket sanksi baru untuk Belarusia. Pemerintahan Aleksandr Lukashenko dituding aktif menyokong serangan Rusia ke Ukraina.

Baca juga: 24 Jam yang Menentukan Nasib Ukraina, Zelenskyy Ngadu ke Inggris hingga Minta Tolong WNA Lakukan Ini

“Kami terus berkoordinasi erat dengan partner-partner di seantero dunia. Dan kami tetap dalam kontak dekat dengan sahabat Ukraina kami,” tulis Von der Leyen dalam pernyataannya.

Uni Eropa sendiri saat ini beranggotakan 27 negara setelah Inggris Raya memutuskan keluar (Brexit).

Kendati optimistis dan dalam situasi digempur Rusia, Ukraina disebut tidak akan langsung menjadi anggota Uni Eropa. Proses pengajuan keanggotaan bisa memakan waktu bertahun-tahun dan mesti memenuhi syarat-syarat tertentu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved