Otomotif
Material Jalan Tol Terbuat dari Aspal Maupun Beton, Ternyata Ini Loh Alasannya
Pengemudi mobil yang melintasi jalan tol tentu pernah melihat ruas jalan yang terbuat dari aspal maupun beton.
TRIBUNKALTIM.CO - Pengemudi mobil yang melintasi jalan tol tentu pernah melihat ruas jalan yang terbuat dari aspal maupun beton.
Kedua jenis material jalan tol ini biasanya akan terasa berbeda ketika dilewati kendaraan.
Hal ini lantaran sifatnya yang lentur maupun rigid.
Namun jika melihat dari segi kontruksi, kira-kira hal apa ya yang membuat pengelola memilih material jalan tol yang berbeda ini?
Baca juga: Jalan Tol Ternyata Dibangun dengan Banyak Tahapan Loh, Yuk Simak Penjelasan dari Ahlinya
Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero), Dwimawan Heru mengatakan, kondisi lalu lintas menjadi salah satu pertimbangan pemilihan material jalan tol berupa aspal maupun beton.
"Penentuan jenis perkerasan rigid (beton) atau fleksibel (aspal) dalam konstruksi jalan tol, didasarkan pada perencanaan atas beban lalu lintas (Traffic) yang akan dilayani oleh suatu jalan tol selama usia layanannya," ujarnya saat dihubungi GridOto.com, beberapa waktu lalu.
Berikutnya, kondisi tanah di area jalan tol juga ikut menjadi pertimbangan mengapa jalan tol ada yang terbuat dari aspal maupun beton.
"Penentuan material berdasarkan dari kondisi tanah di sekitar daerah jalan tol yang dibangun. Jika traffic yang dilayani tinggi, maka direkomendasikan menggunakan tipe perkerasan beton," ungkap Heru.
Baca juga: Wajib Tahu! Inilah Pengertian Lengkap Rumus 3 Detik Agar Tetap Aman Berkendara di Jalan Tol
Namun kedua material jalan tol tersebut, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dari berbagai sisi.
Misalnya kelebihan jalan beton yakni mampu menahan beban dari kendaraan bermuatan berat, lebih tahan banjir atau genangan air.
Selain itu, kelebihan jalan beton lainnya antara lain dapat digunakan pada struktur tanah apapun tanpa harus memperbaiki strukturnya di awal pembangunan, serta memiliki periode perawatan yang lebih lama dibanding aspal.
Akan tetapi kekurangan beton pada jalan tol ialah warnanya cenderung monoton sehingga membuat nuansa jalan terlihat gersang.
Hal lainnya yaitu ketika jalan tol yang dilapisi beton rusak, biaya pemeliharaannya cenderung mahal dan membutuhkan waktu lama saat perbaikan.
Baca juga: Jalan Tol Berlubang Bisa Membahayakan Pengendara, Begini Cara Preventif untuk Menghindarinya
Sementara untuk kelebihan jalan aspal, diakui pengelola lebih nyaman saat dilintasi pengemudi khususnya untuk kendaraan dengan bobot ringan, dan memiliki struktur yang lebih halus dibanding beton.
Kelebihan jalan aspal berikutnya yaitu kemudahan dalam hal perbaikan, misalnya dapat diperbaiki di bagian yang rusak saja atau tidak besar seperti beton.