Virus Corona

Terinfeksi Covid-19 Varian Lain Bukan Jaminan Bisa Ringankan Gejala Omicron, Simak Penjelasan Ahli

Terinfeksi Covid-19, misalkan oleh varian Delta, maka belum tentu bisa bergejala ringan saat terinfeksi Omicron

Editor: Ikbal Nurkarim
kolase tribunkjabar/pixabay.com
Ilustrasi batuk dan virus Covid-19 - Kementerian Kesehatan mengungkapkan gejala paling banyak dialami oleh orang yang terpapar varian Omicron adalah batuk dan pilek. Terinfeksi Covid-19, misalkan oleh varian Delta, maka belum tentu bisa bergejala ringan saat terinfeksi Omicron 

TRIBUNKALTIM.CO - Terinfeksi Covid-19 varian lain bukan jaminan bisa ringankan gejala omicron, simak penjeasan ahli.

Virus Covid-19 memang masih membuat khawatir masyarakat.

Apa lagi hingga saat ini status pandemi Covid-19 belum diubah oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Namun, penelitian beserta data di lapangan menyatakan jika kenaikan kasus Covid-19 saat ini terhitung tidak terlalu fatal.

Saat ini Indonesia mengalami gelombang ketiga varian Omicron.

Baca juga: UPDATE Covid-19 Kaltim, Prediksi Puncak Omicron Tepat Akhir Februari, Kini Mulai Turun Perlahan

Baca juga: Terjawab! Inilah Kombinasi Vaksin Booster Terbaik untuk Tangkal Virus Corona Varian Omicron

Baca juga: Danrem 091/ASN Sertijab Dandim Berau, Ingatkan Virus Corona Varian Omicron

Hanya saja dibandingkan gelombang kedua yang didominasi varian Delta, tingkat keparahannya amatlah berbeda.

Gejala Omicron pun pun terbilang ringan saat menginfeksi seseorang.

Lantas apakah gejala ringan dikarenakan masyarakat sebelumnya telah terinfeksi varian lain seperti Delta?

Ketua Perhimpunan Alergi dan Imunologi Indonesia Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, FINASIM pun menanggapi pertanyaan ini.

Menurutnya, jika sebelumnya telah terinfeksi Covid-19, misalkan oleh varian Delta, maka belum tentu bisa bergejala ringan saat terinfeksi Omicron

"Karena gejalanya berbeda. Kalau Delta lebih banyak bercokol di bagian paru-paru,

Sedangkan varian Omicron berada di tenggorokan. Sehingga keluhan berbeda. Seakan-akan ringan," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Jumat (4/3/2022) dikutip dari Tribunnews.com dengan judul artikel Benarkah Jika Sudah Terinfeksi Covid-19 Varian Lain Bisa Ringankan Gejala Omicron? Simak Kata Ahli.

Namun tetap waspada dan jangan dianggap ringan. Sampai saat ini varian Omicron masih dipelajari untuk jangka panjang. Begitu pula untuk jangka pendek.

Baca juga: 8 Gejala Umum Terkena COVID-19 Varian Omicron pada Orang yang Sudah Divaksin Dua Dosis dan Booster

Apa lagi kata Iris, setiap virus yang bermutasi punya sifat berbeda. Sehingga pemerintah harus waspada. Sehingga bisa menangani virus secara baik.

Di sisi lain, pengobatan terhadap Covid-19 juga bergulir dinamis. Banyak obat yang dulu dianggap penting dalam mengobati Covid-19 kini tidak lagi dimasukkan dalam daftar.

"Perubahan yang dinamis itu, untuk SOP pengobatan Covid-19 bergulir terus menerus bergantung kondisi. Sehingga perubahan berganti begitu cepat jadi kita mengikuti cepat," paparnya lagi.

Hal ini perlu diikuti oleh masyarakat. Menurut Iris, jika tidak bisa mengikuti perkembangan, maka masyarakat akan ketinggalan.

Ciri-ciri & Gejala Umum Omicron

Jika dibandingkan varian Alpha, Betha, dan Delta, varian Omicron disebut tingkat penularan yang sangat cepat

Namun, jika dilihat dari gejalanya, varian Omicron lebih ringan dan memiliki tingkat kesembuhan yang sangat tinggi.

Ciri dan Gejala Umum Omicron

- Demam;

- Batuk;

- Kelelahan;

- Kehilangan nafsu makan;

- Napas pendek;

- Mialgia dan nyeri tulang;

- Sakit tenggorokan;

Baca juga: Tinjau Vaksinasi di SDN 158, Airlangga: Pemerintah Antisipasi Lonjakan Omicron

- Kongesti hidung;

- Sakit kepala;

- Diare;

- Mual dan muntah;

- Hilang penciuman (anosmia);

- Hilang pengecapan (ageusia).

5 Derajat Gejala Covid-19 Menurut Kementerian Kesehatan

Berikut 5 derajat Covid-19 yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021:

1. Tanpa gejala/asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis.

2. Gejala Ringan.

Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi oksigen >95%.

Gejala umum yang muncul seperti demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia dan nyeri tulang. Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia).

Baca juga: Dinkes Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 di Samarinda Kemungkinan Berasal dari Varian Omicron

3. Gejala Sedang dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat tanpa tanda pneumonia berat, dengan saturasi oksigen 93% .

4. Gejala Berat dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat, dan ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau saturasi oksigen <93% .

5. Kritis yaitu pasien dengan gejala gagal nafas, komplikasi infeksi, atau kegagalan multiorgan Dalam penanganan varian Omicron, rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen

Baca juga: Waspada Varian Omicron, Bupati Kubar Minta Warganya Patuhi Prokes dan Ikut Vaksinasi

Langkah Pencegahan Omicron

Berikut langkah pencegahan Omicron yang dikutip dari who.int:

- Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain;

- Memakai masker yang pas;

- Buka jendela untuk meningkatkan ventilasi;

- Hindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai;

- Menjaga tangan tetap bersih;

- Batuk atau bersin ke siku atau tisu yang tertekuk;

- Vaksinasi ketiga.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved