Berita Internasional Terkini
Dampak Perang Rusia dan Ukrania, Harga Komoditas di Pasar Global Meroket Naik
Minyak West Texas Intermediate melonjak hampir 5 persen yang tentu saja sangat membebani masyarakat.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Minyak West Texas Intermediate melonjak hampir 5 persen yang tentu saja sangat membebani masyarakat.
Karena para pedagang menilai tingkat keparahan serangan pembangkit nuklir Ukraina yang dilakukan Rusia pada Jumat pagi.
Hal itu tidak terlepas dari dampak buruk peristiwa perang dua negara, antara Rusia dan Ukrania.
Invasi militer yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina membuat harga komoditas di pasar global terus mengalami peningkatan.
Baca juga: Perang Rusia dan Ukrania, Negara Korea Utara Ingin Bantu Kubu Vladimir Putin
Baca juga: Fakta Terbaru Invasi Rusia ke Ukrania, Ledakkan Pipa Gas Sampai 64 Warga Sipil Tewas
Baca juga: Dampak Buruk Perang Rusia vs Ukrania, Beli BBM Dijatah, Warga Panic Buying
Mengutip Bloomberg, Jumat (4/3/2022), harga minyak mentah hingga aluminium dan gandum melonjak.
Hal ini disebabkan harga bahan mentah mengalami lonjakan mingguan paling menakjubkan sejak 1974 dan hari-hari krisis minyak.
Sekadar informasi, Rusia adalah pemasok utama minyak mentah, gas alam, biji-bijian, pupuk dan logam seperti aluminium, tembaga dan nikel.
Pedagang, bank, dan pemilik kapal semakin menghindari bisnis dengan Rusia karena kesulitan mengamankan pembayaran.
Baca juga: Tak Hanya Amerika, Pesawat Kiamat Milik Rusia juga Mulai Lepas Landas, Disebut Anti Ledakan Nuklir
Sementara jalur pelayaran membatalkan atau tidak menerima pemesanan dari wilayah tersebut.
Minyak West Texas Intermediate melonjak hampir 5 persen karena para pedagang menilai tingkat keparahan serangan pembangkit nuklir Ukraina yang dilakukan Rusia pada Jumat pagi.
Harga pun naik 20 persen minggu ini karena pembeli global menghindari minyak mentah dan bahan bakar Rusia, memicu perlombaan untuk pasokan alternatif.
Sementara itu, JPMorgan Chase & Co mengatakan patokan global minyak mentah Brent bisa mengakhiri tahun di US$ 185 per barel jika pasokan Rusia terus terganggu.
Harga berada di sekitar US$ 112 per barrel pada hari Jumat.
Baca juga: Salah Satunya dari Rusia, Inilah 4 Penemu yang Menyesal Temuannya Membuat Banyak Jatuh Korban Jiwa
“Saat ini, 66 persen minyak Rusia sedang berjuang untuk menemukan pembeli,” kata analis JP Morgan termasuk Natasha Kaneva dalam catatannya.
Dalam jangka pendek, analis menilai skala guncangan pasokan begitu besar.