Berita Internasional Terkini
Mengulik Doomsday Plane, Pesawat Kiamat Milik Amerika Serikat Bunker Terbang yang Tahan Nuklir
Doomsday Plane atau “Pesawat Kiamat” tahan nuklir milik Angkatan Udara Amerika Serikat melakukan misi latihan.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Christoper Desmawangga
Boeing E-48 yang dapat mengangkut maksimal 112 penumpang ini memiliki berat kosong sebesar 190 ton dan berat penuhnya 360 ton.
Pesawat ini juga dilengkapi dengan fitur Ray Done atau 67 piring satelit dan antena serta pengisian bahan bakar di udara.
Boeing E-48 mampu terbang selama 35,4 jam, bahkan pesawat ini dirancang untuk bisa terbang tanpa mendarat selama 7 hari.
Untuk memberikan kenyamanan pada penumpangnya, pesawat ini memiliki 18 tempat tidur dan 6 kamar mandi.
Perlindungan terhadap serangan nuklir
Pesawat ini hampir keseluruhannya tidak dilengkapi jendela, namun memiliki pelindung khusus yang berfungsi untuk melindungi penumpanng dan awak pesawat dari efek termal perang nuklir.
Benjolan yang terdapat pada pesawat ini disebut sebagai “radome” untuk menampung 65 satelit dan antena parabola.
Teknologi ini memungkinkan Boeing E-48 dapat berkomunikasi dengan kapal, kapal selam, hingga telepon rumah di mana pun.
Baca juga: Sosok Vladimir Putin: Mantan Atlet Judo, Agen KGB, hingga Jadi Presiden Rusia
Jadi Bunker Terbang
Pesawat ini selain dijadikan sebagai bunker terbang untuk Presiden AS, juga berperan dalam perencanaan kontingensi besar-besaran yang masuk ke setiap kunjungan presiden.
Saat Presiden AS mengunjungi sebuah kota di luar negeri, Boeing E-48 akan dikerahkan ke bandara terdekat.
Tujuannya, jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diinginkan maka proses evakuasi Presiden akan menggunakan pesawat ini.
Dikutip dari newshub.co.nz, hanya ada empat dari pesawat ini yang digunakan oleh Amerika Serikat sebagai bagian dari program 'Nightwatch' untuk menjamin keselamatan presiden.
Sehingga model pesawat sejenis ini hampir tidak dapat dibeli oleh pihak lain.
Pesawat Boeing E-4B Nightwatch ini juga difungsikan sebagai pesawat khusus untuk pusat komando AS saat perang.
