Berita Internasional Terkini
Mengulik Doomsday Plane, Pesawat Kiamat Milik Amerika Serikat Bunker Terbang yang Tahan Nuklir
Doomsday Plane atau “Pesawat Kiamat” tahan nuklir milik Angkatan Udara Amerika Serikat melakukan misi latihan.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Mengulik Doomsday Plane, 'Pesawat Kiamat' milik Amerika Serikat bunker terbang tahan nuklir.
Invasi Rusia ke Ukraina memancing Amerika Serikat mengeluarkan 'Pesawat Kiamat' mereka.
Doomsday Plane atau “Pesawat Kiamat” tahan nuklir milik Angkatan Udara Amerika Serikat melakukan misi latihan pada Senin (28/2/2022) pekan lalu.
Hal itu dilakukan Angkatan Udara AS setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan akan menempatkan pasukan nuklir negaranya dalam siaga tinggi.
Setelah lepas landas dari pangkalan Angkatan Udara AS di Nebraska, pesawat kiamat AS menyelesaikan penerbangan selama 4,5 jam menuju Chicago, Amerika Serikat.
Baca juga: Tak Hanya Amerika, Pesawat Kiamat Milik Rusia juga Mulai Lepas Landas, Disebut Anti Ledakan Nuklir
Baca juga: Panjang Runway Bandara di Ujoh Bilang Kabupaten Mahulu 1.600 Meter, Bisa Didarati Pesawat ATR-72
Baca juga: Terjawab! Sebenarnya Mengapa Rusia dan Ukraina Perang? Cek Ulasan Penyebab Konflik & Apa Itu Invasi
Dalam misi latihan singkat ini, pasawat kiamat didampingi beberapa jet peringatan dini yang digunakan untuk melacak rudal balistik.
Kemunculan “pesawat kiamat” AS saat misi latihan di udara, berhasil memancing rasa penasaran publik mengenai peforma dan ketangguhannya.
Inilah Nama dan Spesifikasi Doomsday Plane dikutip dari Tribunnews.com dengan judul artikel Mengintip Peforma ‘Pesawat Kiamat’ AS yang Tahan Nuklir, Si Bunker Terbang Sang Presiden.
Dilansir dari situs Livescience.com, pesawat kiamat AS sebenarnya adalah Boeing 474 yang dimodifikasi dan diberi nama Boeing E-48.
Pesawat ini merupakan bagian dari armada yang disebut Nightwatch yang dipelihara oleh militer AS sejak tahun 1970-an.
Boeing E-48 tidak dilengkapi dengan peralatan digital modern, hanya peralatan analog kuno.
Hal ini dilakukan agar pesawat tetap dapat beroperasi bahkan saat terkena gelombang elektromagnetik dan ledakan nuklir.
Pesawat seharga 200 juta dolar AS ini dirilis tahun 1980, memiliki panjang 70,5 meter dengan tinggi mencapai 19,3 meter.
Baca juga: Salah Satunya dari Rusia, Inilah 4 Penemu yang Menyesal Temuannya Membuat Banyak Jatuh Korban Jiwa
Rentang sayap pesaat ini mencapai 59,7 meter dan dilengkapi mesit jet 4 X General Electrics CF6-50E2 Turbofans.
Kecepatan maksimal pesawat ini mampu mencapai 523 knot atau 969 km/jam, dengan ketinggian terbang maksimalnya 14.000 meter.
