Berita Nasional Terkini
Habib Kribo Ungkap 1 Alasan yang Membuatnya Yakin Menag Gus Yaqut Tidak Menistakan Agama
Habib Zein Assegaf atau yang akrab disapa Habib Kribo mengungkap satu alasan yang membuatnya yakin jika Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut)
TRIBUNKALTIM.CO - Habib Zein Assegaf atau yang akrab disapa Habib Kribo mengungkap satu alasan yang membuatnya yakin jika Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) tidak mungkin menistakan agama.
Hal ini diutarakan Habib Kribo menyusul kontroversi pernyataan Menteri Agama terkait pengeras suara masjid.
Gara-gara pernyataan soal toa masjid, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sempat dilaporkan ke polisi oleh Roy Suryo.
Namun laporan Roy Suryo tersebut ditolak oleh polisi karena alasan tempat kejadian perkara tidak di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Saat menjadi bintang tamu di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Habib Kribo pun buka suara soal polemik tersebut.
Pegiat media sosial tersebut menganggap isu pernyataan Menteri Agama telah dipolitisasi sehingga menjadi gaduh.
Baca juga: Blak-blakan di ILC, Habib Kribo Sebut Polemik Menag Yaqut Dimanfaatkan: Keributan Agama Dipolitisasi
Baca juga: Laporannya Ditolak Polisi, Roy Suryo Tegaskan Video Menteri Agama Sebut Anjing Bukan Rekayasa
Baca juga: LBH Ansor Tak Tinggal Diam, Bakal Gugat Balik Roy Suryo usai Pelaporan Menteri Agama Ditolak Polisi
Awalnya, Habib Kribo menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang lebih islami dibanding negara lainnya, sehingga tidak diperlukan untuk berteriak-teriak "mengislamisasikan Indonesia" lagi.
"Keributan agama saat ini semakin dipolitisasi, ada yang ingin mengambil manfaat. Dia juga menggunakan jargon-jargon ulama," kata Habib Kribo dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Senin (7/3/2022).
Lebih lanjut, Habib Kribo mengungkap satu alasan yang membuatnya yakin bahwa Menteri Agama tak mungkin menistakan agama.
Menurut Habib Kribo, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berasal dari kalangan santri, sehingga tidak mungkin untuk melakukan tindakan yang menista agamanya sendiri.
"Nggak gila dia menghina Tuhannya? Saya tahu, ini semua dimanfaatkan politik dan pasti (mereka) yang teriak-teriak terhadap pak Dudung, terhadap Gus Yaqut, orangnya itu-itu juga. Siapa? yang kontra pemerintah," beber Habib Kribo.
Baca juga: ISI SURAT EDARAN Menteri Agama: Shalat Tarawih dan Tadarus Dilarang Pakai Pengeras Suara Luar Masjid
Menurut Habib Kribo, pihak-pihak yang memprotes Yaqut Cholil Qoumas hanya bertujuan untuk membuat kegaduhan.
Tujuannya tidak lain untuk mencapai suatu ambisi.
Karena itu, Habib Kribo mempertanyakan di mana letak kesalahan dari Menag Gus Yaqut sehingga harus dipolisikan.
"Ucapan Gus Yaqut Cholil Qoumas tidak ada unsur penistaan agama, tapi kalau orang sudah hatinya kotor, akalnya pendek, apa pun, sekalipun Nabi aja dibilang penista agama," ungkap Habib Kribo.
"Jadi, jangan dulu lah cepat-cepat. Masa seorang Gus Yaqut dikatakan penista agama," tambah Habib Kribo.
Baca juga: 7 Poin Tata Cara Penggunaan Pengeras Suara Masjid yang Diatur dalam Edaran Menteri Agama
Sebelumnya, Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas mengaku tidak ada satu pun pernyataan Menteri Agama yang membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
Hal itu setelah ia melihat video asli pernyataan Yaqut Cholil Qoumas yang sudah tersebar luas.
"Kesimpulan saya, Menteri Agama tidak sama sekali menyamakan atau membandingkan azan dengan gonggongan anjing, sama sekali tidak," kata Taufik Damas saat tampil di ILC.
"Ketika beliau menyebut gonggongan anjing, itu sekedar memberi contoh suara-suara yang membisingkan dan yang menganggu. Jadi, tidak dalam rangka menyamakan suara yang keluar dari masjid atau musola itu bising seperti gonggongan anjing," tambah Taufik Damas.
Menurut Taufik Damas, orang yang mempersespsikan Yaqut Cholil Qoumas sudah menyamakan azan dengan gonggongan anjing sudah bertindak gegabah.
Apalagi kalau melihat background atau latar belakang dari seorang Yaqut Cholil Qoumas.
Di mana Menteri Agama sendiri merupakan seorang putra kiai, lulusan pesantren, Ketua Umum PP GP Ansor yang merupakan naungan Nahdatul Ulama.
Sehingga, sangat tidak masuk akal bagi Taufik Damas kalau seorang Gus Yaqut akan berpandangan seperti itu.
Baca juga: Bukan Bandingkan Suara Adzan dan Anjing, Humas Jelaskan Arti Pernyataan Menag Yaqut
Baca juga: Profil Gus Yaqut, Menteri Agama Baru Kabinet Jokowi, Panglima Tertinggi Banser NU, Keponakan Gus Mus
Untuk itu, ia menyarankan agar orang-orang bisa menonton video pernyataan Gus Yaqut secara utuh.
Diakui Taufik Damas bahwa apa yang disampaikan Gus Yaqut sangat baik karena ingin menjelaskan seputar surat edaran yang dicanangkan.
Terkait aturan yang jadi perdebatan itu, Taufik Damas mengingatkan untuk kembali melihat ajaran Islam yang baik dan benar.
"Kembali kepada fiqih, diatur. Nabi Muhammad SAW itu marah ketika sedang itikaf di masjid, ada orang baca Al-Qur'an keras, bahkan tegurannya agak keras," ungkap Taufik Damas.
"'Hei' kata Nabi itu 'Yang sedang bermunajat pada Allah, itu bukan cuma kamu' gitu loh. Jadi, jangan dikencangkan suaramu," tutur Taufik Damas. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.