Berita Nasional Terkini
MAKIN BRUTAL! KKB Papua Serang Warga Sipil Hingga Tewas, Kali Ini Pendulang Emas jadi Korban
Makin brutal, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB Papua) serang warga sipil hingga tewas, kali ini pendulang emas jadi korban.
3. Tak ada listrik, harga BBM Rp 50.000 per liter
Ia bercerita seluruh rumah di Beoga telah memiliki panel surya dengan kapasitas terbatas.
Jika malam, mereka menggunakannnya untuk penerangan.
Sementara untuk keperluan lain seperti cas ponsel dilakukan pagi hingga sore hari.
Ia juga mengatakan harga BBM di Distrik Beoga mencapai Rp 50.000 per liter dan dijual di tiga toko yang ada di Beoga.
Untuk akses antarkampung, warga akan berjalan kaki melewati jalan setapak.
Ali Akbar menjelaskan, akses telekomunikasi di Beoga sudah mencapai sinyal 4G, namun karena terletak di pegunungan, penggunaannya masih sangat terbatas.
"Kalau siang itu susah karena kapasitas jaringannya hanya kecil. Nanu kalau malam masyarakat sudah banyak yang tidur baru jaringan lancar sampai pagi," tuturnya.
4. Sekolah tak aktif
Ipda Ali Akbar mengatakan sejak 8 April 2021, aktivitas sekolah di Distrik Beoga tak lagi aktif.
Hal tersebut terjadi setelah KKB menembak guru SD, Oktavianus Rayo (43).
Setelah itu tak ada lagi guru di distrik. Proses pendidikan pun berpindah ke Timika.
"Sekarang SD sudah tidak ada gurunya, kalau SMP dan SMA sepertinya mereka sewa tempat di Timika dan sekolahnya di sana, sudah banyak anak-anak di sini berangkat ke Timika," kata Ali Akbar.
Saat ini pihak kepolisian dan TNI telah mengusulkan ke Dinas Pendidikan Puncak agar aparat TNI dan polisi diberdayakan jadi guru.
Namun usulan tersebut belum dikabulkan. Ia juga menyebut hanya ada sekitar 20 orang pendatang.