Berita Internasional Terkini

Gegara Dendam Lama, Jepang Berpotensi Memulai Perang Nuklir dengan Rusia, Ukraina yang Diuntungkan

Intensitas perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina, belum menunjukkan adanya penurunan

Handout / Russian Defence Ministry / AFP
Kementerian Pertahanan Rusia pada 4 Oktober 2021 menunjukkan peluncuran rudal jelajah hipersonik Zirkon dari kapal selam nuklir Severodvinsk di laut Barents. Gegara Dendam Lama, Jepang Berpotensi Memulai Perang Nuklir dengan Rusia, Ukraina Diuntungkan. 

Berbicara tentang masalah ini sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida selalu teguh pada kepemilikan Jepang atas pulau-pulau tersebut.

Dia mengatakan, "Mereka adalah 'wilayah inheren Jepang' serta 'wilayah di mana Jepang memiliki kedaulatan."

"Dalam kedua kasus, itu adalah masalah yang harus ditangani oleh pemerintah," katanya.

Baca juga: Rusia Tuding AS Terlibat Program Pengembangan Senjata Biologis di Ukraina, China Minta Penjelasan

"Wilayah Utara adalah milik Jepang. Mereka adalah wilayah di mana Jepang memiliki kedaulatan," jelasnya, dilansir dari Intisari-Online.

Dengan dingin, Marzhetsky berpendapat bahwa jika itu terjadi, hanya serangan nuklir yang dapat mencegah Jepang 'merebut' pulau-pulau itu.

Saat ini, ada empat pulau yang diperebutkan kedua negara, Pulau Etorofu, Pulau Kunashiri, Pulau Shikotan, dan Kepulauan Habomai.

Argumen tersebut berasal dari akhir Perang Dunia Kedua ketika Perjanjian Perdamaian San Fransico 1951.

Isinya menyatakan bahwa Jepang harus menyerahkan "semua hak, kepemilikan, dan klaim atas Kepulauan Kuril."

Rusia kemudian mempertaruhkan klaim atas pulau-pulau yang tidak pernah diakui dalam perjanjian yang sama.

Baca juga: Akhirnya Ukraina Melunak, Tak Ngotot Jadi Anggota NATO, Perang Segera Berakhir?

Nuklir Chernobyl

Berita lainnya, Pasukan Vladimir Putin telah menjerumuskan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl ke dalam kegelapan.

Dengan memutuskannya dari jaringan nasional Ukraina yang memicu kekhawatiran akan bencana radiasi baru.

Pasukan Rusia telah memutuskan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl dari jaringan nasional setelah pejabat Ukraina mengeluarkan peringatan 'tingkat radiasi yang tidak diketahui'.

Ukrenergo mengatakan pembangkit yang telah direbut oleh pasukan Rusia, sekarang tidak memiliki pasokan listrik.

Ia menambahkan, "Karena tindakan militer penjajah Rusia, pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl sepenuhnya terputus dari jaringan listrik."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved