Berita Nasional Terkini
NAIK PITAM! Bupati Lanny Jaya Tak Terima KKB Papua Habisi 8 Warga Sipil: Kalau Berani Sama TNI-Polri
Berbagai pihak naik pitam merespon teror di tanah Papua, Bupati Lanny Jaya tak terima kekejaman KKB Papua habisi 8 warga. Kalau berani sama TNI-Polri.
TRIBUNKALTIM.CO - Tanah Papua masih tersandera oleh pusara konflik.
Apalahi kalau bukan ulah Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua.
Kelompok teroris di tanah Papua tersebut semakin masif melakukan aksi teror.
Tak hanya aparat yang jadi sasaran mereka, belakangan warga sipil pun turut menjadi korban.
Berbagai pihak naik pitam merespon teror di tanah Papua, tak terkecuali Bupati Lanny Jaya.
Adalah Befa Yigibalom, ia tak terima kekejaman KKB Papua habisi 8 warga sipil.
Dirinya tak habis pikir, mengapa KKB Papua menyerang warga yang tak bersenjata.
Ditambah lagi karyawan PTT yang tewas sedang berupaya membuka gerbang yang mengisolir Papua selama ini.
Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: MARAH BESAR! Kepala Suku Abelom Kogoya Pernah Diancam Dibunuh Sama KKB Papua: Mereka Bukan Saudara
Berikut profil dan biodata Befa Yigibalom yang berani kutuk keras aksi KKB Papua yang bunuh tujuh pekerja di Kabupaten Puncak.
Melansir dari Wikipedia, Befa Yigibalom lahir 15 Juni 1972.
Ia menyandang gelar magister manajemen dan sarjana ekonomi.
Befa adalah Bupati Lanny Jaya periode 2011–2016 dan periode 2017–2022.
Saat ini ia menjabat juga sebagai Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua (ABPTP).
Sebagai tokoh penting di Papua, ia turut mengutuk keras aksi KKB Papua membantai tujuh karyawan Palapa Timur Telematika (PTT).
Ia menganggap para pekerja PTT yang sebagian besarnya berasal dari luar Papua sebagai pahlawan karena berperan besar terhadap pemerintah dalam membuka keterisolasian di daerah terpencil di Papua.
“Harusnya (KKB) berhadapan dengan yang memiliki senjata juga seperti TNI-Polri, masak warga sipil pun dibantai.
Di saat darah orang tidak berdosa ditumpahkan itulah kutuk dinyatakan, jadi terkutuklah orang yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah," ujar Ketua ABPTP Befa Yigibalom melalui keterangan tertulis, Rabu (9/3/2022).
Baca juga: MAKIN BRUTAL! KKB Papua Serang Warga Sipil Hingga Tewas, Kali Ini Pendulang Emas jadi Korban
Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Kutuk KKB, Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua: Pekerja PTT adalah Pahlawan'.
Befa menyampaikan, masih banyak daerah terisolasi di Papua yang membutuhkan sentuhan pembangunan.
Lagipula, tak banyak orang yang mau bekerja di wilayah pelosok itu. Oleh karena itu, ia sangat menyesalkan aksi tidak manusiawi yang justru membuat para pekerja di kawasan terisolasi menjadi korban.
"Tindakan itu sangat tidak terpuji karena menumpahkan darah orang-orang yang yang bekerja untuk membuka keterisolasian Papua namun dibunuh dengan kejam," kata Befa.
Baca juga: Korban Binary Option Tersangka Doni Salmanan Akan Diperiksa, Sudah 26 Saksi Diperiksa
Sebelumnya, delapan pekerja jaringan telekomunikasi tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).
Para korban diserang saat memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel yang berada di ketinggian dan belum terdapat akses jalan darat. Akibatnya, delapan orang tewas dalam peristiwa itu, salah satunya anak kepala suku.
Pada Kamis (4/3/2022), 12 personel Pos Koramil Dambet sedang melaksanakan patroli sekaligus memperbaiki saluran air yang berjarak 50 meter dari pos.
Tiba-tiba, anggota KKB menyerang dan menembaki anggota TNI yang memperbaiki saluran air.
Berdasarkan laporan petugas, terdapat 15 anggota KKB yang membawa tiga pucuk senjata laras panjang saat penyerangan itu.
Personel Koramil Dambet menghalau KKB mundur ke Kampung Ogamki, Distrik Beoga. Akibat kontak senjata itu, seorang personel TNI bernama Pratu Herianto terluka di bagian leher.
Pada Jumat (4/3/2022), Pratu Herianto dievakuasi menggunakan pesawat kecil ke Kabupaten Mimika dan kini telah dirawat di RSUD Mimika.
KKB Papua Semakin Merajalela
Sementara itu, Para KKB Papua semakin merajalela setelah insiden penyerangan delapan pekerja PT Palapa Ring Timur Telematika (PTT) di Kabupaten Puncak.
KKB Papua di wilayah lain seperti Intan Jaya dan Yahukimo seolah seperti tersulut untuk ikut melakukan aksi teror.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan penghadangan disertai penyerangan terhadap warga di Terminal Kali Ei, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua, pada Sabtu (5/3/2022).
Akibatnya, seorang warga sipil berinisial AT tewas.
"Kejadian pengadangan dan penganiayaan yang dilakukan oleh KKB Papua tersebut terjadi pada hari Sabtu yang mengakibatkan korban AT meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Selasa (8/3/2022) malam.
Seperti dilansir dari Tribun-Papua.com dalam artikel 'Seorang Pendulang Tewas Usai Diadang KKB di Pedalaman Yahukimo Papua'.
Korban diduga bekerja sebagai pendulang emas tradisional di Distrik Seradala.
Jauhnya lokasi kejadian membuat polisi tidak mengetahui aksi penyerangan tersebut.
Polisi baru mengetahui insiden itu setelah ada masyarakat yang melaporkan pada Senin (7/3/2022).
Masyarakat itu mengaku menemukan korban dalam keadaan tidak bernyawa.
"Korban penyerangan yang dilakukan oleh KKB tersebut ditemukan oleh masyarakat pada Senin sekitar pukul 14.40 WIT di Kali Ei sekitar 1 Km dari TKP," kata Kamal.
Usai dievakuasi ke RSUD Yahukimo, jenazah AT dimakamkan di pemakaman umum Kilo 6, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Selanjutnya, Seorang pekerja bangunan berinisial AK diserang oleh orang tak dikenal di Kampung Kumbalgupa, Distrik Sugapa, Intan Jaya.
Pelakunya diduga adalah anggota KKB Papua.
Insiden penyerangan itu terjadi pada Selasa (8/3/2022).
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan pihak kepolisian telah mengantongi identitas para pelaku penyerangan tersebut.
"Kedua pelaku yakni NU dan AN tergabung dalam kelompok PB di Kodap VIII," kata Kapolda Papua, Rabu (9/3/2022).
Fakhiri mengatakan korban AK akibat penyerangan tersebut mengalami luka sabetan benda tajam di bagian leher belakang sepanjang 16 sentimeter.
Saat ini, kata Fakhiri, korban AK telah dievakuasi ke RSUD Nabire untuk mendapatkan perawatan secara intensif.
Fakhiri menjelaskan, pihaknya mengetahui identitas para pelaku karena saat kejadian korban tidak sendirian. Rekan korban sempat melihat kedua pelaku.
"SB yang bersama korban melakukan pengecekan rumah bansos di Kampung Kumbalagupa dan sempat bertemu dengan kedua pelaku yang membacok korban dari belakang," ujar Fakhiri.
Kesaksian Korban Selamat Penembakan KKB Papua
Diketahui sebelumnya, serangan KKB Papua terhadap karyawan PT Palapa Ring Timur Telematika (PTT) terjadi pada Rabu (2/3/2022) dini hari.
Tujuh pekerja tewas dalam penyerangan tersebut dan cuma 1 orang yang selamat yakni Nelson Sarira.
Saat terjadi serangan, Nelson mengaku sempat melarikan diri ke jurang.
Di waktu bersamaan, rekan-rekan Nelson sudah terbangun dari tidur mereka dan berniat melarikan diri.
Tetapi, pasukan KKB Papua sudah lebih dulu mengepung tenda mereka.
Lantaran berada di paling ujung tenda, Nelson bisa melarikan diri dan bersembunyi.
"Saya langsung lompat keluar tenda dan sembunyi di semak-semak," ujar Nelson.
Dalam kondisi tubuh gemetar setelah melihat kekejian anggota KKB Papua, Nelson pun menaiki bukit.
Setelah pagi datang, Nelson kemudian turun dan kembali ke tenda kamp dan para anggota KKB sudah tidak ada lagi.
Namun, ia melihat bagian dalam tenda sudah penuh darah.
Barang-barang berupa HP dan laptop amblas dicuri anggota KKB Papua.
Barang yang tersisa hanya berupa pakaian. Salah satu barang yang diambil Nelson adalah sarung.
"Semua penuh darah. Barang-barang sudah dibawa mereka," bebernya.
Ia mengungkapkan, pembantaian dilakukan ketika dirinya dan rekan-rekan tengah beristirahat di tenda sebelum melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel.
Dia menceritakan bahwa KKB Papua saat itu ada sekitar 10 orang membawa senjata tajam dan senjata api.
Mereka masuk ke dalam kamp dan melakukan penyerangan.
Ada delapan orang yang tewas dalam peristiwa tersebut, satu di antaranya anak kepala suku yang mendampingi para pekerja.
"Semua sudah habis, iya, semuanya, satu kumpulan," katanya.
"Saya yang lari, pas dia masuk, saya lari ke luar. Masuk ke jurang," ungkapnya dikutip dalam video yang tayang di Kompas TV.
Setelah melihat situasi aman, Nelson lalu mengirimkan kode bahaya dengan melambaikan tangan ke kamera CCTV untuk meminta pertolongan.
Tim Satgas Operasi Damai Cartenz kemudian melakukan konsolidasi untuk melakukan evakuasi seluruh korban meninggal dunia dari TKP.
Nelson sendiri langsung berkomunikasi dengan keluarganya setelah dievakuasi.
Dia mengaku ingin segera kembali ke kampung halaman jika kondisi sudah pulih.
Anak Kepala Suku Dani, Beby Tabuni, turut menjadi korban penyerangan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua.
Kepala Suku Umum Kabupaten Puncak, Abelom Kogoya, mengatakan dirinya selaku pimpinan atas suku-suku di Kabupaten Puncak menolak kehadiran KKB untuk masuk kembali ke daerahnya.
"Saya tidak mau lagi mereka datang tembak-tembak tempat saya, kalau mereka berbuat lagi saya minta aparat keamanan langsung amankan mereka dan diproses," kata Abelom Kogoya dalam keterangan yang diterima dari Polda Papua, Rabu (9/3/2022).(*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul BERANI KUTUK KERAS Aksi KKB Papua yang Bunuh 7 Pekerja, Ini Biodata Befa Yigibalom Ketua ABPTP, https://surabaya.tribunnews.com/2022/03/11/berani-kutuk-keras-aksi-kkb-papua-yang-bunuh-7-pekerja-ini-biodata-befa-yigibalom-ketua-abptp?page=all.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi