Breaking News

Berita Internasional Terkini

Makin Gawat! Pastikan Putin Sudah Kalah, NATO Dipastikan Turun Tangan Bila Rusia Pakai Senjata Kimia

Makin gawat! Presiden Polandia Andrzej Duda menyebut Rusia berpeluang menggunakan senjata kimia karena tak kunjung menaklukkan Ukraina

Editor: Doan Pardede
Kolase Tribunkaltim.co / AFP/ARIS MESSINIS
Presiden Rusia, Putin dan salah satu kota di Ukraina. 

Contohnya pada Juni 1763, tentara Inggris menyebarkan virus cacar ke penduduk asli Amerika.

Kurang lebih 100 orang Indian tewas akibat penyakit itu.

Aturan yang melarang penggunaan senjata biologis

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, negara-negara bersepakat untuk melarang penggunaan senjata biologis.

Tak hanya itu, ilmuwan juga bersepakat untuk menjunjung tinggi etika dan tanggung jawab moral dalam penelitiannya.

Sebelum disepakatinya pelarangan senjata biologis, negara-negara di dunia sudah lebih dahulu bersepakat melarang penggunaan senjata kimia dalam perang.

Kesepakatan itu terjadi di tahun 1925 melalui Protokol Geneva, bahwa penggunaan gas pencekik, gas beracun, dan zat-zat kimia lainnya dalam perang adalah dilarang.

Protokol Geneva 1925 melarang penggunaan segala bentuk cara perang kimia dan perang biologi, dan termasuk dalam Konvensi Geneva atau Konvensi Jenewa yang merupakan penetapan standar hukum internasional mengenai perlakuan kemanusiaan bagi korban perang.

Menyusul Protokol Geneva, Komite Pelucutan Senjata PBB di tahun 1972 menyepakati pelarangan senjata biologis.

Konvensi senjata biologis secara tegas melarang pengembangan, produksi, penimbunan, dan transfer senjata kuman serta toksin.

Setelah Konvensi Senjata Biologis 1972, banyak negara yang meneken perjanjian tersebut secara konsisten memusnahkan senjata biologis, termasuk Indonesia.

Di tahun 1979, Indonesia memerintahkan penghancuran total semua senjata kimia warisan pemerintah Hindia Belanda.

Hal serupa juga dilakukan oleh Inggris dan AS.

Meski begitu, ada beberapa negara yang enggan menaati isi perjanjian sekalipun menandatangani kesepakatan tersebut.

Salah satunya adalah Uni Soviet.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved