Berita Berau Terkini
Marak Penjualan Minyak Goreng dengan Harga Mencekik di Medsos, Polres Berau akan Awasi Ketat
Polres Berau akan berkomitmen untuk melakukan penjagaan terkait penyaluran minyak goreng di Berau. Kapolres Berau, AKBP Anggoro Wicaksono mengatakan,
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Polres Berau akan berkomitmen untuk melakukan penjagaan terkait penyaluran minyak goreng di Berau.
Kapolres Berau, AKBP Anggoro Wicaksono mengatakan, pihaknya tentu tidak lepas tangan terkait kelangkaan minyak goreng yang terjadi.
Walaupun saat ini pihaknya belum menemukan indikasi terkait adanya penimbunan, sehingga menyebabkan minyak goreng langka.
“Kami bekerja sama dengan pihak Diskoperindag Berau, untuk melakukan penyelidikan dan penindakan. Jika benar, bahwa ada penimbunan di masyarakat,” bebernya kepada TribunKaltim.co, Senin (14/3/2022).
Sementara itu, Anggoro juga akan ikut mengantisipasi jika terjadi permainan harga di kalangan penjual. Misalnya, jika ada penjualan yang jauh di atas HET yang telah diatur, yakni hanya sebatas Rp 14 ribu.
Baca juga: Soal Kematian Warga Teluk Bayur, Polres Berau Beber Bukan karena Antre Minyak Goreng
Baca juga: Suami dari Korban Meninggal di Berau saat Antre Minyak Goreng, Bantah Istrinya Ikut Berdesak-desakan
“Jika ada yang lebih tinggi dari HET, kami akan tindak hal itu,” ungkapnya.
Begitu juga, mereka akan melakukan pemantauan kepada para pedagang yang menjual harga tinggi di media sosial. Walaupun Anggoro mengakui, transaksi seperti itu baru ia dengar.
“Tentu kami akan selidiki hingga ke media sosial,” tuturnya.
Sebelumnya, Diskoperindag Berau memastikan stok minyak goreng yang masuk ke Kabupaten Berau, akan langsung tersalurkan.
Kepala Diskoperindag Berau, Salim menjeaskan hal tersebut untuk menghindari kekosongan stok yang ada.
Hal itu juga menjadi instruksi kepada pihak distributor, agen maupun ritel.
Baca juga: Detik-Detik Ibu di Berau Meninggal Saat Antre Minyak Goreng, Mengeluh Sakit Dada
“Tidak ada penimbunan, ketika ada stok langsung pihak distributor bagikan ke agen. Untuk ritel modern mereka punya sistem sendiri ya,” ucapnya tegas.
Saat ini pihaknya telah menaruh perhatian terhadap ranah grup medsos yang menjual minyak goreng dengan harga tinggi.
Menurutnya, sarana medsos yang kerap kali melakukan kegiatan jual beli di Berau, ramai berlaku di Facebook.
“Memang kami sudah mengerti banyak yang transaksi di medsos, ada grupnya. Itu sekarang tim kami sedang pantau, di Berau ternyata ada,” jelasnya.
Ia menjelaskan, pihaknya nanti akan bekerja sama dengan Kominfo Berau, untuk minta tembusan agar beberapa akun yang berjualan di medsos untuk ditangguhkan.
Lantaran sesuai informasi yang pihaknya terima dari pusat, sudah ada ratusan akun medsos yang ditangguhkan akibat menjual minyak goreng di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca juga: Baru Menikah Lagi, Bupati Berau Berduka, Warganya Meninggal Usai Pingsan Saat Antre Minyak Goreng
Menurut Salim, ada pengecualian jika mereka yang bertransaksi di medsos sesui dengan HET, hal tersebut akan diperbolehkan. Sebab, tindakan itu telah sejalan dengan harga pemerintah.
“Yang kami pantau, adalah mereka yang menjual jauh di atas harga. Kami ada melihat, ada yang menjual per liternya hingga Rp 70 ribu. Itu jelas tidak boleh. Untuk sanksi lainnya, masih menunggu teknis,” ucapnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.