Berita Balikpapan Terkini

Antrean Kendaraan Capai 1 Km di SPBU Kebun Sayur Balikpapan, Dipicu Pembatasan Kuota Solar Subsidi

Beberapa hari belakangan, SPBU penyedia solar subsidi dikepung kendaraan berbahan bakar solar, dari kendaraan bak terbuka hingga truk. Pantauan hari

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
Antrean panjang kendaraan berbahan solar tengah melakukan pembelian solar subsidi di SPBU Kebun Sayur, Balikpapan Barat, Selasa (15/3/2022). TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Beberapa hari belakangan, SPBU penyedia solar subsidi dikepung kendaraan berbahan bakar solar, dari kendaraan bak terbuka hingga truk.

Pantauan hari ini, Selasa (15/3/2022), rata-rata antrean kendaraan tersebut mencapai hitungan 800 meter hingga 1 kilometer.

Sebelumnya, persis di akhir pekan lalu di SPBU Kebun Sayur Balikpapan, antrean mengular hingga 2 kilometer.

Fenomena antrean ini perlahan menjadi pemandangan lumrah di SPBU penyedia solar subsidi. Tak menutup kemungkinan, jadi hal yang biasa pula bagi pengemudi truk.

Salah seorang sopir truk, warga Kecamatan Balikpapan Barat, Rendi (37) mengatakan, dirinya harus mengantre setidaknya 3 hari untuk bisa membeli solar subsidi. Itupun terbatas.

Baca juga: Masih Ditemukan Antrean Truk di SPBU, Komisi II DPRD Samarinda Minta Pertamina Tegas

Baca juga: Reses Anggota DPRD Samarinda Afif Rayhan di Sempaja Selatan, Terima Keluhan Antrean Truk di SPBU

Menurutnya, antrean solar subsidi memang merata di hampir setiap SPBU. Berdasarkan informasi yang ia ketahui, memang ada pembatasan pasokan terhadap SPBU terkait penyediaan solar subsidi.

"Memang dijatah, cuma kuota dari Pertamina yang dikurangi di SPBU. Jadi antrean pada panjang," ujar Rendi, Selasa (15/3/2022), sambil menunggu di bak truknya.

SPBU Kebun Sayur Balikpapan, kata Rendi, pembelian sendiri dibatasi, per kendaraan dibatasi pembelian hingga Rp 1 juta. Dengan demikian, truknya dibatasi menenggak solar maksimal sekitar 194 liter.

Rendi berpendapat, pembatasan tersebut yang kemudian mengakibatkan antrean panjang di SPBU.

Menurut dia, jika pihak Pertamina tidak membatasi penjualan solar subsidi, dipastikan antrean tidak akan mengular.

"Di Kebun Sayur, KM 15, ngantre semua. Kalau kuota dari Pertamina nggak dibatasi, mungkin nggak bakal sepanjang ini antreannya," tuturnya.

Baca juga: Tim Gabungan Pemkab Kubar Lakukan Pengecekan di SPBU dan APMS, Urai Kepadatan Antrean Kendaraan

Fenomena ini juga dibenarkan oleh Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) Kaltim, Faisal Tola.

Ia menilai, kelangkaan solar bersubsidi sudah ditemukan tidak hanya di Balikpapan, melainkan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kaltim. Hal tersebut mengakibatkan durasi pengantaran logistik menjadi lebih lama.

“Kami sudah capek berbicara ini, sampai ke mana-mana. Jawabannya selalu berbicara pasokan di SPBU,” ucap Faisal pada awak media.

Area Manager Communication, Relation & CSR Kalimantan, Susanto August Satria menjelaskan, pihaknya sebatas mengikuti regulasi yang telah ditetapkan pemerintah dalam menyediakan dan menyalurkan Jenis BBM Tertentu (JBT) solar, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Baca juga: Bupati Kubar Minta Pengelola SPBU Pisahkan Antrean bagi Pengetap dan Masyarakat Umum

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved