Berita Penajam Terkini

HET Minyak Goreng Dicabut, Pedagang Gorengan di PPU Akui Cemas Terjadi Penurunan Omset

Menyoal dicabutnya kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng, pedagang kecil pun meringis.

Penulis: Nita Rahayu |
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Pedagang gorengan mengeluhkan penghapusan HET minyak goreng, kenaikan harga minyak ini bakal picu menurunnya omset jualannya. TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Menyoal dicabutnya kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng, pedagang kecil pun meringis.

Seorang pedagang gorengan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Feri mengatakan, jika HET dicabut dan harga menjadi lebih mahal, maka tentu saja akan sangat berpengaruh pada omset jualannya.

Pasca minyak goreng menjadi langka dan harga di pasaran naik hampir dua kali lipat saja beberapa waktu lalu, omsetnya sudah mengalami penurunan hingga 30 persen dari biasanya.

"Buat kami pedagang makanan kecil kayak gorengan, sangat berpengaruh sekali, karena naiknya lumayan, hampir 50 persen dari harga biasanya," ungkapnya kepada TribunKaltim.Co, Kamis (17/3/2022).

Feri menambahkan, tak ada antisipasi yang disiapkan agar omsetnya tak merosot jauh, jika harga minyak goreng ini naik.

Baca juga: Kegiatan Operasi Pasar Murah untuk Minyak Goreng Distop, Pasokan di PPU Sudah Lancar

Baca juga: Dugaan Spekulan Mainkan Harga, Picu Kelangkaan Minyak Goreng di PPU, DPRD Minta Pemkab Awasi

Ia beranggapan, jika mengurangi ongkos produksi dengan cara memperkecil ukuran gorengannya atau menaikkan harga jualannya, maka dikhawatirkan akan membuat pelanggannya lari.

"Saat ini belum ada yang dilakukan sebagai pedagang, walaupun harga minyak naik, tetap produksi, harga gorengan juga tidak dinaikkan karena takut pelanggan lari," tambahnya.

Feri menambahkan, kebijakan penghapusan HET sudah ia ketahui, namun untuk di pasaran sendiri, ia masih susah mendapatkan minyak goreng.

Kendati demikian, ia berharap ada solusi dari pemerintah agar menormalkan kembali harga minyak goreng, serta tidak ada lagi kelangkaan serta antrean yang panjang, hanya untuk mendapatkan minyak goreng tersebut.

Baca juga: Pembatasan Belanja Minyak Goreng di PPU akan Diterapkan Pekan Depan, jika Kelangkaan Masih Terjadi

"Ke depannya, ada solusi dari pemerintah agar harga kembali normal, mungkin saja ini langkah yang diambil pemerintah agar tidak ada lagi antrean minyak goreng," tuturnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved