Berita Internasional Terkini
Uni Eropa Terpecah Soal Sanksi Rusia, Jerman-Italia Versus Polandia, Ada yang Pilih Netral
Tak semua negara-negara anggota Uni Eropa menyetujui dijatuhkannya berbagai sanksi kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Uni Eropa mengeluarkan sanksi putaran keempat pada hari Selasa (15/3/2022).
Tetapi Jerman diketahui melakukan pertemuan dengan setidaknya tiga pemerintah lain untuk membahas penghentian tindakan lebih lanjut.
Contras telah menyarankan agar UE fokus pada 'menutup celah' daripada menjatuhkan sanksi lebih lanjut.
Sementara itu Polandia, sangat marah karena sanksi yang disepakati awal pekan ini tidak termasuk oligarki logam Oleg Deripaska.
Deripaska tidak dijatuhi sanksi karena potensi dampaknya terhadap produksi aluminium di Jerman dan negara-negara lain.
Berlin juga telah mengamankan transaksi yang dikatakan 'sangat penting' untuk membeli, mengimpor dan mengangkut berbagai logam termasuk titanium, aluminium dan tembaga.
Perjanjian tersebut, telah menimbulkan kekecewaan di antara negara-negara Sanctionista di perbatasan dengan Rusia dan Ukraina.
Saat ini, pemboman kota-kota Ukraina terus berlanjut meskipun para pejabat AS memperkirakan bahwa setidaknya 7.000 tentara Rusia telah tewas dalam pertempuran itu dan 14.000 hingga 21.000 lainnya terluka.
Baca juga: 4 Dampak Terbesar yang Dirasakan Rusia Setelah Invasi Ukraina, Salah Satunya Alami Kelangkaan Obat
Kyiv dihantam rudal pada Kamis dini hari, puing-puing roket yang ditembak jatuh menghantam blok apartemen 16 lantai dan menewaskan satu orang.
Mariupol, kota yang terkepung di selatan Ukraina, juga terus mendapat ancaman karena pejabat kota memperkirakan bahwa setidaknya 2.400 orang kini telah tewas di sana.
Meski begitu, penasihat walikota Petro Andriushchenko mengatakan jumlah korban sebenarnya bisa mencapai 20.000 ketika pencarian korban benar-benar dilakukan.
Perhitungan Andriushchenko itu bahkan sebelum sebuah teater di kota yang menampung hingga 1.200 warga sipil itu dihantam dan dihancurkan oleh pasukan Rusia Rabu malam.

Presiden Volodymyr Zelensky menyebut serangan itu 'memilukan', sementara Joe Biden mencap Putin sebagai 'penjahat perang'.
Korban jiwa dari serangan itu tidak jelas.
Tetapi pejabat Kota mengatakan Kamis pagi bahwa evakuasi sedang berlangsung.