Berita Internasional Terkini
AKHIRNYA Presiden Zelensky Ingin Bertemu Pihak Rusia, Singgung Soal Integritas Teritorial & Keadilan
Akhirnya Presiden Ukraina Zelensky ingin bertemu Presiden Rusia, orang nomor sati di Ukraina itu singgung soal integritas teritorial juga keadilan.
TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya Presiden Ukraina Zelensky ingin bertemu Presiden Rusia, orang nomor sati di Ukraina itu singgung soal integritas teritorial juga keadilan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan lagi untuk bisa melakukan pembicaraan dengan pihak Rusia pada Sabtu (19/3/2022).
Dia mengatakan bahwa Ukraina adalah satu-satunya kesempatan bagi Rusia untuk meminimalkan kerusakan yang dilakukan atas kesalahan mereka sendiri setelah menyerang.
Kedua belah pihak belum lama ini telah mengadakan negosiasi jarak jauh.
Baca juga: Isu China Bantu Militer Rusia, Biden Beri Peringatan, Nasib Hubungan Tanpa Batas Putin & Xi Jinping
Baca juga: 3 Kesalahan Terbesar Militer Rusia dalam Invasi Ukraina, Simak Penjelasannya!
Baca juga: NEWS VIDEO Rusia Ancam Punya Kekuatan Permalukan Amerika Serikat, Buntut AS Picu Narasi Anti-Rusia
Tetapi seperti putaran perundingan sebelumnya, mereka hanya menghasilkan sedikit kemajuan.
Tidak ada yang pernah di tingkat presiden.
"Inilah saatnya untuk bertemu, berbicara. Waktu untuk memperbarui integritas teritorial dan keadilan untuk Ukraina," kata Zelensky dikutip dari Kompas.com dari sebuah video yang diposting ke Facebook.
"Jika tidak, kerugian Rusia akan menjadi sedemikian rupa, sehingga dalam beberapa generasi tidak akan pulih," ungkap dia, dikutip dari Kantor Berita AFP.
Zelensky juga mengatakan bahwa pihak berwenang Ukraina telah berhasil menyelamatkan lebih dari 9.000 orang dari Kota Mariupol yang dikepung oleh pasukan Rusia.
Sementara, dia menyebut, masih belum ada informasi tentang jumlah orang yang tewas ketika sebuah teater di kota yang melindungi warga sipil dibom.
“Lebih dari 180.000 warga Ukraina telah diselamatkan melalui koridor kemanusiaan di seluruh negeri,” kata Zelensky.

Baca juga: Rusia Tuntut Google karena Salah Satu Iklan YouTube Bersifat Mengancam Warga
Rusia dituduh blokir bantuan kemanusiaan
Dia menuduh pasukan Rusia memblokir bantuan kemanusiaan di sekitar area hotspot atau kota-kora yang diserang.
“Mereka memiliki perintah ketat untuk melakukan segalanya, sehingga bencana kemanusiaan di kota-kota Ukraina berubah menjadi alasan bagi Ukraina untuk bekerja sama dengan penjajah," ungap Zelensky.
"Ini adalah kejahatan perang!" tambah dia.
Beberapa putaran negosiasi antara Kiev dan Moskwa telah berlangsung baik secara langsung maupun secara virtual sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.
Rangkaian pembicaraan terakhir, yang keempat, dibuka pada Senin (14/3/2022).
Negosiator utama Rusia mengatakan pada Jumat (18/3/2022), bahwa Moskwa dan Kyiv telah membawa posisi mereka "sedekat mungkin" pada proposal agar Ukraina menjadi negara netral.
Baca juga: Deklarasi Kemenangan Tak Kunjung Dilakukan Rusia, Putin dalam Tekanan, Terancam Digulingkan
Namun, Mikhailo Podolyak, penasihat Zelensky yang ikut serta dalam negosiasi, mengatakan bahwa posisi negaranya tidak bergeming.
"Status negosiasi. Pernyataan pihak Rusia hanyalah posisi permintaan mereka," tulisnya di Twitter.
"Semua pernyataan dimaksudkan, antara lain, untuk memprovokasi ketegangan di media. Posisi kami tidak berubah. Gencatan senjata, penarikan pasukan, dan jaminan keamanan yang kuat dengan formula konkret," ungkap Podolyak.
Rusia, yang telah melakukan operasi militer di Ukraina sejak 24 Februari atau memasuki hari ke-24 pada Sabtu ini, telah meminta agar tetangganya itu tidak pernah bergabung dengan aliansi militer NATO Barat, serta menuntut "demiliterisasi" dan "denazifikasi". (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.