Berita Internasional Terkini

Saat Ini Ada 100 Ribu Pasukan Amerika Serikat di Eropa untuk Menahan Invasi Rusia

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyampaikan, NATO telah meningkatkan dukungan kepada Ukraina.

Editor: Budi Susilo
STR/ARMED FORCES OF UKRAINE/AFP
Gambar selebaran ini dirilis pada 19 Februari 2022 oleh layanan pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina di lokasi yang tidak diketahui di Ukraina menunjukkan prajurit Ukraina sebelum menembak dengan peluru kendali anti-tank portabel Swedia-Inggris NLAW yang dipindahkan ke unit sebagai bagian dari bantuan teknis militer Inggris, saat mereka mengambil bagian dalam latihan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyampaikan, NATO telah meningkatkan dukungan kepada Ukraina.

Caranya dengan memberikan senjata mematikan serta bahan bakar dan amunisi penting untuk melawan Rusia.

Dalam wawancara pada Kamis (17/3/2022), dia menyebut militer Ukraina saat ini "jauh lebih kuat" daripada tahun 2014.

Terlebih, ketika instruktur NATO mulai tiba di Ukraina untuk melatih pasukan lokal mereka.

Baca juga: Digempur Rusia 3 Pekan, Ukraina Sadar Tak Bisa Gabung NATO, Zelensky Minta Bantuan

Baca juga: Sampah dan Pengkhianat, Kata Vladimir Putin Terhadap Warga Rusia yang Anti Perang, NATO Terseret

Baca juga: Minggu ke-3 Perang Rusia-Ukraina, Sejumlah Hal Terjadi Mulai Ancaman Nuklir hingga Media Dibungkam

"(Dukungan) yang telah kami berikan kepada mereka selama bertahun-tahun telah terbukti sangat penting," ujarnya.

Stoltenberg mengatakan, saat ini ada 100.000 pasukan Amerika Serikat (AS) di Eropa untuk menahan invasi Rusia.

Pasukan tersebut disiagakan NATO untuk meningkatkan kehadirannya di sisi timur blok itu di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.

Stoltenberg menyebut, jumlah tentara AS di Eropa telah meningkat sekian ribu orang selama beberapa minggu terakhir.

Baca juga: 4 Dampak Terbesar yang Dirasakan Rusia Setelah Invasi Ukraina, Salah Satunya Alami Kelangkaan Obat

Ia menambahkan, tentara AS tersebut berada dalam tingkat waspada yang tinggi.

Menurutnya, pengerahan tentara AS tersebut merupakan langkah NATO untuk mengirim pesan kepada Moskow bahwa serangan terhadap satu sekutu akan memicu tanggapan dari seluruh aliansi.

Ia juga mengklaim, pengerahan pasukan tersebut bukan tindakan provokasi, tetapi justru menjaga perdamaian.

"Pencegahan pertahanan bukan tentang memprovokasi konflik tetapi mencegah konflik. Ini tentang menjaga perdamaian," kata kepala NATO, dikutip dari Sputnik News.

Serangan Udara Rusia Kian Dekati Wilayah NATO

Diberitakan sebelumnya, sejumlah ledakan dilaporkan terjadi di dekat bandara Lviv, kota sebelah barat Ukraina, Jumat (18/3/2022) pagi waktu setempat.

Sejumlah ledakan tersebut berawal dari serangan rudal Rusia, yang mengakibatkan alarm serangan udara berbunyi di pagi hari.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved