Ibu Kota Negara
Rektor Uniba Dr Isradi: Pembangunan IKN Nusantara, Strategi Jitu untuk Bangkitkan Ekonomi Indonesia
Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur, yakni Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara merupakan strategi bangkitkan ekonomi Indonesia.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke wilayah Kalimantan Timur, yakni Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara merupakan strategi untuk membangkitkan ekonomi Indonesia.
Demikian dikemukakan Pengamat Ekonomi yang juga Rektor Uniba (Universitas Balikpapan) Dr Isradi Zainal kepada TribunKaltim, Senin (21/3/2022).
Menurut Isradi keputusan Presiden Joko Widodo memilih lokasi IKN di Kalimantan Timur merupakan langkah jitu. Karena menurut hasil penelitian Bappenas, pemindahan IKN diprediksi bisa meningkatkan ekonomi hingga 0,6 persen.
Selain itu, pembangunan IKN atau disebut IKN Nusantara juga akan mengurai atau meningkatkan arus perdagangan antar daerah.
Baca juga: Rancangan Peraturan Pemerintah soal Pendanaan Pembangunan IKN Nusantara Dipersiapkan
Perdagangan tidak lagi di sentral Jawa, tapi bisa dari berbagai daerah, terutama wilayah Indonesia Timur. Posisi lokasi IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara berada tepat di tengah-tengah wilayah Indonesia.
Direktur Indeks Survey Indonesia (Insurin) yang juga Sekjen Forum Rektor PII ini menyebutkan, melalui pemindahan IKN ke Kaltim, maka akan terjadi kebangkitan ekonomi.
Dalam perspektif ekonomi sangat menguntungkan. Dengan adanya pemindahan IKN, penduduk Indonesia tidak terpusah di Jawa. Demikian juga dengan aktivitas ekonomi dan pemerintahan.
Pembangunan IKN Nusantara diharapkan bisa menumbuhkan perekonomian baru dari Kalimantan Timur, khususnya di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, serta daerah penyangga IKN lainnya.
Simbol Persatuan dan Dukungan dari Daerah se Nusantara
Pada kesempatan yang sama Isradi juga menyambut baik prosesi penyatuan tanah dan air ke dalam 'Kendi Nusantara' dari 34 Gubernur se Indonesia (Nusantara).
Menurutnya, penyatuan air dan tana merupakan simbol persatuan dan dukungan terhadap IKN Nusantara dari 34 daerah se Nusantara.
Baca juga: Gunakan Anjat, Isran Noor Jadi Gubernur Terakhir yang Tuangkan Tanah dan Air di Kendi Nusantara
“Tanah dan air diambil dari daerah setiap provinsi dengan prosesi yang beda-beda. Lalu dibawa oleh Gubernur untuk diserahkan kepada Presiden Jokowi di titik 0 IKN Nusantara.
Ada 34 Gubernur se Indonesia hadir, termasuk Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Nusantara.
Setelah dikumpulkan ke dalam Kendi Nusantara, air dan tanah lalu dituang ke area titik 0 IKN, dilanjutkan dengan penanaman pohon oleh Presiden, Ketua MPR, Menteri, Gubernur, dan Pejabat Otorita IKN.
Pemerintah pusat dan daerah menanam pohon tersebut dengan penuh semangat. Suatu kegiatan yang sarat makna di antaranya persatuan nasional, dukungan rakyat Indonesia terhadap IKN Nusantara dan harapan untuk daerah yang terus tumbuh dan hidup (sustainable).
Prosesi penyatuan tanah dan air diawali dengan ritual tepung tawar yang dipimpin Sultan Kutai Adji Muhammad Arifin bersama tokoh adat dari Kesultanan Paser.
Baca juga: Masuk Kawasan Inti IKN, Geliat Ekonomi Desa Sukaraja Mulai Terlihat
Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura lanjut Isradi, sebelum menjadi bagian dari Republik Indonesia merupakan kerajaan yang meliputi Kutai (Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur), Samarinda dan Balikpapan.
Pada awalnya Penajam Paser Utara (PPU) yang di dalamnya termasuk Sepaku merupakan bagian dari Balikpapan dengan nama Kecamatan Balikpapan seberang.
Dalam sejarahnya PPU juga pernah menjadi bagian dari Kabupaten Paser, Kesultanan Paser dan Kesultanan Kutai.
Yang perlu dicatat baik sebelum dan saat upacara penyatuan tanah dan air ini adalah pelibatan tokoh adat lokal yang berada di Penajam Paser Utara. Sungguh merupakan salah satu bentuk perhatian Pemerintah terhadap kearifan lokal.

Dukungan dari Kepala Daerah se Indonesia merupakan pamungkas dukungan terhadap IKN. Seperti diketahui sebelum UU IKN ditandatangani oleh Presiden, DPR RI sebagai perwujudan rakyat Indonesia sudah menyatakan dukungan.
Jauh sebelum UU IKN ditandatangani Presiden, masyarakat Kalimantan Timur, termasuk pemerintah, wakil rakyat, masyarakat adat, peguruan tinggi, sejumlah asosiasi juga telah menyatakan dukungannya terhadap IKN.
“Kita berdoa agar IKN Nusantara segera dibangun, sehingga kebangkitan ekonomi Indonesia akan terjadi, diawali dari Kalimantan Timur, yakni Sepaku, Penajam Paser Utara,” tandas Isradi. (*)