Berita Mahulu Terkini
Bupati Mahulu Panen Raya Padi di Kampung Long Isun, Program Lahan 10 Ha per Kampung Sukses
Hujan yang mengguyur Kampung Ujoh Bilang Rabu (23/3/2022), tidak menyurutkan niat Bupati Mahulu Bonifasius Belawan mengunjungi Kampung Long Isun
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Hujan yang mengguyur Kampung Ujoh Bilang Rabu (23/3/2022), tidak menyurutkan niat Bupati Mahulu Bonifasius Belawan mengunjungi Kampung Long Isun, Kecamatan Long Pahangi.
Selain bersilaturahmi dengan warga, kedatangan bupati ke Kampung Long Isun untuk menghadiri acara panen raya padi lahan kering di wilayah tersebut.
Setelah melalui perjalanan panjang dengan menggunakan perahu, dengan kondisi sungai berkelok dan derasnya riam hulu Mahakam, Bupati Mahulu didampingi Ketua TP PKK Yovita Bulant Bonifasius, Sekretaris DKPP dan beberapa kepala OPD di lingkup Pemkab Mahulu, tiba di Long Pahangi sekira pukul 12.00 WITA.
Tak sampai di situ, dalam kondisi masih di bawah guyuran hujan, bupati dan rombongan masih harus melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Ces atau perahu ketinting, menelusuri sungai Melaseh ( anak sungai mahakam) kurang lebih 1 jam perjalanan lagi.
Setiba di permukiman Long Isun Dalam, Bupati dan rombongan berlanjut melalui perjalanan darat, dengan berjalan kaki selama kurang lebih 20 menit untuk sampai ke tujuan acara.
Baca juga: Panen Raya Padi di Ladang Menetap, Bupati Optimis Produksi Pertanian di Mahulu Terus Meningkat
Baca juga: Produksi Pertanian Mahulu Meningkat, Kini Capai 2,27 Ton GKG per Hektare
Baca juga: Tingkatkan Layanan Listrik Masyarakat, Pemkab Mahulu Serahterimakan STO dan Trafo ke PLN
Sesampainya di tempat acara, bupati dan rombongan disambut dengan suka cita oleh para tokoh adat, tokoh masyarakat, aparat kecamatan, aparat kampung, dan juga warga di Kampung tersebut.
Warga telah menyiapkan seremoni acara panen raya dengan cukup meriah, namun tetap mematuhi protokol kesehatan.
Sekretaris Camat Long Pahangi Yohanes Belawan dalam sambutannya menyampaikan, lokasi panen raya ini merupakan lahan pertanian yang masuk dalam program pemerintah kabupaten Mahulu. Yaitu program pembukaan lahan pertanian 10 haktare per kampung.
Program ini, merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu dalam mendorong kemandirian pangan. Salah satunya dengan mendorong pembangunan pertanian lahan kering menetap, modern, dan organik, sesuai kearifan lokal.
Diungkapkan, di Kampung Long Isun dalam pelaksanaan program ini, telah dibuka lahan untuk pertanian ladang seluas 15 hektare. Namun karena kondisi lahan, yang terealisasi bisa ditanam seluas 11 hektare.
Baca juga: Panen Padi di Sawah Makroman Samarinda, Walikota Andi Harun Ingin Perluas Lahan Pertanian
"Dalam pelaksanaan program ini, ada beberapa kendala yang dihadapi masyarakat. Baik terkait lahan maupun waktu. Namun pada intinya, masyarakat sangat mendukung program ini. Hingga hasilnya, seperti yang sedang kita saksikan hari ini, kita bisa bersama-sama melakukan panen raya bersama Pak Bupati," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh mengatakan, program usaha tani menetap pada lahan minimal 10 hektare per kampung ini, masyarakat, utamanya petani diajak untuk menanam padi secara intensif pada lahan secara menetap, dengan tidak meninggalkan kearifan lokal.
Dengan sentuhan teknologi modern. Artinya, tidak lagi berpindah-pindah seperti yang menjadi kebiasaan masyarakat tradisional sejak dulu.
"Dulu masyarakat sering berpindah-pindah karena mencari lokasi yang subur. Sekarang tidak perlu lagi. Karena ada teknologinya yang bisa menyuburkan tanah. Oleh karenanya cukup di satu lokasi saja, kita bercocok tanam. Dengan adanya teknologi yang teruji, tanah akan subur, produksi pertanian meningkat dengan harapan tercapainya kesejahteraan petani kita," ungkap bupati.
Bupati berharap, dengan program ini masyarakat petani tidak hanya terfokus pada tanaman padi. Namun di lahan sekitarnya juga bisa dimanfaatkan untuk tanaman atau komoditi lainnya. Seperti kakao dan lainnya.
Baca juga: Bulog Tanah Grogot Nyatakan Kesiapan Serap Beras Petani Lokal 1.000 Ton saat Panen Raya
"Harapan kita petani mengembangkan tanaman padi, juga menjaga tanaman lain yang ada di sekitarnya. Dan pesan kami, jangan merambah hutan. Tetap jaga hutan kita, karena keberadaan hutan sangat penting terhadap kelangsungan hidup manusia. Sebagai produksi oksigen," ujarnya.
Untuk diketahui, program lahan 10 hektare, merupakan salah satu program prioritas yang menjadi gagasan bupati dan wakil bupati Mahulu periode 2021—2024, Bonifasius Belawan Geh dan Yohanes Avun.
Selain meningkatkan perekonomian di tingkat kampung, program ini diyakini tetap mempertahankan kearifan lokal masyarakat yang terbiasa bercocok tanam dengan sistem pertanian lahan kering.
Meski memegang teguh kearifan lokal, Bupati meyakinkan sistem yang akan dibangun akan mendapat sentuhan teknologi modern. Di antaranya sistem pengolahan tanah, pemupukan, pestisida organik, pemuliaan tanaman, sampai pengemasan. Selain bertujuan meningkatkan produktivitas dan mutu, juga bermaksud mendorong perekonomian petani di kampung. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.