Berita Nasional Terkini

Jokowi Emosi pada Para Menteri sampai Tunjuk-tunjuk Kepala, Ancam Reshuffle: Bodoh Banget Kita!

Kemarahan Jokowi diluapkan di depan menteri, kepala lembaga, kepala daerah, pejabat BUMN, dan para pejabat lainnya terkait produk impor.

Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato kunci pada S20 High Level Policy Webinar on Just Energy Transition, sebagaimana ditayangkan pada YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, (17/3/ 2022). 

"Alsintan, Pak Mentan (Menteri Pertanian). Apa traktor-traktor kaya gitu bukan high tech aja impor, jengkel saya. Saya kemarin dari Atambua menanam jagung, saya lihat traktor, Alsintan, saya lihat aduh, gak boleh pak menteri, gak boleh. Pensil, kertas, saya cek, impor, pulpen, ini apa ini," kata Jokowi.

Presiden meminta Kementerian, Pemda, dan BUMN untuk membeli produk dalam negeri.

Baca juga: NEWS VIDEO Jokowi Marah Besar Kepada Menteri dan Pejabat BUMN Sampai Tunjuk-tunjuk Kepala

Jokowi juga meminta 40 persen dari anggaran pengadaan barang dan jasa yang ada di masing-masing lembaga atau institusi digunakan untuk membeli produk UMKM dalam negeri.

"Kita hanya minta 40 persen dulu, targetnya enggak banyak- banyak saja sampai Mei," kata Presiden.

Presiden menegaskan, dengan membeli barang impor, Indonesia malah memberikan pekerjaan ke negara lain.

Sementara apabila dibelikan produk dalam negeri atau UMKM maka uang akan berputar di dalam negeri.

"Coba kita belokkan semuanya ke sini, barang yang kita beli, barang dalam negeri berarti akan ada investasi."

"Itu berarti membuka lapangan pekerjaan tadi sudah dihitung, bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan, kalau ini tidak dilakukan sekali lagi bodoh banget kita ini," ujarnya.

Baca juga: Terkuak Sikap Terbaru Immanuel Ebenezer ke Jokowi Usai Ketua JoMan Dipecat dari Komisaris Anak BUMN

Larang Tepuk Tangan

Saking jengkelnya, Jokowi bahkan dua kali melarang peserta yang hadir di ruangan itu untuk tepuk tangan saat dirinya menyampaikan pengarahan.

Presiden bahkan sampai menunjuk kepala sendiri saking jengkelnya, karena tidak habis pikir karena kementerian, lembaga, Pemda, dan BUMN banyak yang membeli barang impor.

"Uang-uang APBN, uang rakyat, uang kita sendiri kok dibelikan barang impor, itu kadang kadang gimana toh aduh (tunjuk kepala)? Saya detilkan lagi, gregetan saya," kata Presiden.

Presiden mengatakan, apabila anggaran yang ada dibelikan produk dalam negeri alias UMKM, akan dapat mentriger pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Anggaran pengadaan barang dan jasa di pemerintah pusat mencapai Rp 526 triliun, anggaran di daerah Rp 535 triliun, dan BUMN mencapai Rp 420 triliun.

Apabila anggaran tersebut digunakan 40 persen saja untuk membeli produk lokal alias UMKM maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia 1,71 persen.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved