Virus Corona di Samarinda
Jelang Ramadhan, Operasi Yustisi Covid-19 di Samarinda Tetap Digelar, Terus Ingatkan Masyarakat
Jelang Ramadhan jajaran Satpol PP biasanya memantau cafe, tempat hiburan atau beberapa tempat yang sementara ditutup untuk menghormati bulan suci ini
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Jelang Ramadhan jajaran Satpol PP biasanya memantau cafe, tempat hiburan atau beberapa tempat yang sementara ditutup untuk menghormati bulan suci ini.
Namun demikian, selain melakukan pantauan ketertiban umum, tugas Satpol PP sebagai penegak peraturan daerah, juga masih fokus untuk melaksanakan Operasi Yustisi Covid-19 yaitu penegakan disiplin protokol kesehatan (prokes).
Kabid Trantib Satpol PP Provinsi Kaltim, Edwin Noviansyah mengungkapkan, walau terlihat penurunan kasus harian positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur, namun pihaknya tetap melakukan operasi yustisi.
Terlebih menyambut Ramadhan, dia akan menjalin komunikasi dengan lintas sektor terkait agar masyarakat terus sadar bahwa pemberlakuan prokes, khususnya penggunaan masker dan jaga jarak aman potensi kerumunan sangatlah penting.
"Kasusnya kan sudah mulai melandai, jangan sampai melonjak lagi. Pokoknya jangan kasih kendor protokol kesehatan. Dalam menjalankan tugas, kami (Satpol PP) bergandengan tangan bersama pihak TNI, Polri, BPBD dan Dishub. Kami melakukan operasi yustisi bersama," terang Edwin dalam suatu acara tang di gelar Diskominfo Kaltim, Senin (28/3/2022).
Baca juga: UNIK Polsek Sungai Kunjang Gelar Operasi Yustisi Sekaligus Vaksinasi Bagi Pengunjung Kafe
Baca juga: Kasus Covid-19 di Berau Nyaris Tembus 2.000 Orang, Satgas Gencarkan Operasi Yustisi ke THM dan Kafe
Baca juga: Upaya Penegakan Perda, Satpol PP Samarinda Akan Rutin Gelar Operasi Yustisi ke Hotel Melati
Operasi Yustisi juga upaya utama pihaknya dalam menegakkan kebijakan-kebijakan Pemerintah Daerah. Serta penting menyadarkan masyarakat, selain memberi efek jera.
"Kini sudah bukan masanya lagi bicara sosialisasi protokol kesehatan, saat ini bagaimana menjaga kesadaran penerapan prokes masyarakat," terangnya.
"Menjelang Ramadan, kita melihat dengan tahun-tahun sebelumnya. Kita menyesuaikan (kebijakan) tahun lalu, fleksibel saja," lanjut Edwin.
Intinya, kebijakan yang dibuat Pemerintah Daerah bukan untuk memberatkan apalagi menghalangi masyarakat berkegiatan, namun perlu diingat pemerintah membuat kebijakan untuk menyelamatkan semua serta memberikan perlindungan agar terhindar dari penularan Covid-19.
"Masyarakat harus bekerjasama, bersama disiplin, karena pandemi ini akan berakhir dari kita sendiri," pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.