Berita Nasional Terkini
Terkuak Siapa Sebenarnya Dokter Terawan Agus Putranto, Kiprah hingga Disalahkan IDI Karena Puji Diri
Sosok dokter Terawan Agus Putranto yang dipecat permanen dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) masih terus menjadi sorotan.
Bahkan pengakuan kerabat pasien terapi cuci otak, terapi ini tidak hanya mengobati tetapi juga mencegah stroke.
Sayangnya, gagasan pengobatan stroke ini membuatnya diberhentikan sementara dari MKEK IDI, terhitung 12 bulan sejak 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019.
Puji diri
Ketua MKEK IDI Prijo Pratomo mengatakan, Terawan telah melanggar kode etik, yakni Pasal 4 yang mengatur dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.
Serta Pasal 6 yang mengatur bahwa, “Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.”.
“Kami tidak mempersoalkan DSA, tapi sumpah dokter dan kode etik yang dilanggar,” ujar Prijo saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (4/4/2018).
Jabat Menkes dan gagas vaksin Nusantara
Meski pernah diberhentikan sementara oleh MKEK IDI, Presiden Jokowi tetap menunjuk Terawan sebagai Menteri Kesehatan.
Penunjukannya sebagai Menkes membuat Terawan menjadi dokter militer pertama yang diangkat sebagai Menkes sejak Mayor Jenderal TNI (Purn.) dr. Suwardjono Surjaningrat di tahun 1978-1988.
Terawan mendapat ujian berat kala Indonesia dilanda pandemi Covid-19 pada Maret 2020, beberapa bulan setelah dirinya menjabat Menkes.
Salah satu upaya Terawan untuk menanggulangi pandemi Covid-19 adalah menggagas pembuatan vaksin Covid-19 yang diberi nama vaksin Nusantara.
Vaksin Nusantara adalah vaksin berbasis sel dendritik autolog atau komponen sel darah putih yang disebut menjadi yang pertama kali di dunia untuk Covid-19.
Menurut klaim Terawan, vaksin jenis ini akan aman disuntikkan kepada orang-orang dengan penyakit penyerta atau komorbid.
Vaksin karyanya itu bahkan sudah digunakan oleh tokoh dan pejabat Indonesia seperti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang kala itu menjabat Panglima TNI, eks Menteri BUMN Dahlan Iskan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (
(Sumber: Kompas.com, Tribunnews Penulis Diva Lufiana Putri, Shela Kusumaningtyas | Editor Inten Esti Pratiwi, Shierine Wangsa Wibawa)
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.