Demo Sopir Truk
Temui Demonstran, Walikota Balikpapan Ajak Diskusi 10 Orang Perwakilan Mahasiswa dan Sopir Truk
Walikota Balikpapan, Rahmad Masud terlihat di depan demonstran, sekitar pukul 14.15 WITA. Ia didampingi personel polisi menem
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Walikota Balikpapan, Rahmad Masud terlihat di depan demonstran, sekitar pukul 14.15 WITA.
Ia didampingi personel polisi menemui demonstran dari balik pagar.
Orang nomor satu di Balikpapan itu diketahui baru saja tiba usai melakukan kunjungan ke luar kota.
"Saya diberi tahu bahwa ada demonstrasi. Sampai bandara, saya langsung ke sini untuk menemui adik-adik semua, mendengar aspirasi," ujar Rahmad Masud pada demonstran.
Ia pun mengajak demonstran untuk berdiskusi. Hanya saja, melalui beberapa perwakilan dari demonstran, yakni sekitar 10 orang, terdiri dari sopir truk dan mahasiswa.
Baca juga: Ratusan Sopir Truk di Balikpapan Demo, Timbulkan Kemacetan, Warga Mengeluh
Baca juga: Kuota Solar Subsidi SPBU Gunung Malang Balikpapan Habis, Sopir Truk Terpaksa Cari Pom Bensin Lain
Perwakilan tersebut diajak untuk berunding di dalam Kantor Walikota Balikpapan agar menemukan jalan keluar terkait kesulitan masyarakat mendapat solar.
"Tentunya akan kita selesaikan. Apa yang menjadi tuntutan dari massa aksi, Insya Allah kita sanggupi," imbuhnya.
Paling Cepat Antre di SPBU sampai 2 Hari

Unjuk rasa susulan dilakukan oleh mahasiswa dan demonstran akibat masih adanya antrean solar subsidi.
Koordinator Komunitas Truck Community Balikpapan, Deli Wowor mengamini masih adanya antrean di SPBU penyalur solar subsidi di Balikpapan.
Paling cepat, kata dia, antrean solar menghabiskan waktu 48 jam.
Dalam aksi ini, Deli memaparkan, ada 250 hingga 300 truk yang disertakan.
Baca juga: Sopir Truk di Balikpapan Sebut Biasa Antre Solar 2 Malam Namun Tetap tak Dapat
"Dan masih terus menyusul," ucap Deli.
Dia menekankan, pihaknya cuma meminta penambahan kuota solar subsidi di Balikpapan. Sehingga tidak perlu ada antrean dan waktu pengantaran berjalan efektif.
"Antreannya itu masih mengular. Dan sering terjadi kecelakaan gara-gara sopir ngantre. Tuntutannya itu aja, nggak ada yang lain. Penambahan kuota dan penambahan SPBU," ucapnya.