Ramadhan
Hukum Gosok Gigi dan Kumur-kumur saat Menjalankan Puasa, Ini Penjelasan Lengkap Ustaz Abdul Somad
Berikut hukum gosok gigi dan kumur - kumur saat menjalankan puasa, Ini penjelasan lengkap Ustaz Abdul Somad.
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut hukum gosok gigi dan kumur - kumur saat menjalankan puasa, Ini penjelasan lengkap Ustaz Abdul Somad.
menggosok gigi siang hari, menangis siang hari, atau bahkan gigi terasa asin saat tengah ber puasa apakah kembatalkan puasa?
Ragu apakah puasanya sah atau tidak, mari kita lihat jawabannya di bawah ini.
Pertanyaan tersebut ditanyakan oleh seseorang yang enggan menyebut namanya kepada Buya Yahya.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Al-Bahjah TV Kamis (15/4/2021), Buya Yahya menyebut kalau perasaan asin yang keluar terasa itu berasal dari darah.
Darah itu tentunya berasal dari gigi atau gusi sehingga jika ditelan akan membatalkan puasa.
Untuk itu, Buya Yahya menyarankan agar saat merasakan asin, sebaiknya dilihat menggunakan tisu.
Baca juga: Sudah 20 Tahun, Pasar Ramadhan Depan Masjid Agung Baiturrahim Barong Tongkok Kubar tak Pernah Sepi
"Jika memang betul ada darahnya misalnya, berarti itu memang darah beneran. Maka di saat kita ber puasa lalu ada sesuatu tersebut maka tidak boleh ditelan, akan membatalkan," kata Buya Yahya.
Agar tidak membatalkan puasa, Buya Yahya pun menyarankan untuk menyiapkan tisu dan jika benar berdarah maka tisu itu langsung dibuang.
"Di saat Anda merasakan ada asin dan sebagainya, Anda ambil tisu lalu keluarkan, ada warna darah atau tidak. Jika tidak ada maka itu hanya perasaan saja," jelasnya.
Untuk itu, jika merasakan asin maka sebaiknya diperiksa dan jika tak ada maka yakini kalau itu bukan darah.
Sebab menurut Buya Yahya, tidak ada sesuatu pun yang keluar dari mulut kecuali darah, kalau ludah dari dalam, bukan dari gigi.
"Kalau sudah dipastikan tidak ada darahnya, Anda menjadi yakin, sehingga ketika shalat kemudian merasa asin ya bukan darah, kita yakini bukan karena hanya perasaan saja yang asin," tandasnya.
Tapi lain halnya jika darah yang keluar dari gusi atau gigi terus menerus.
"Tapi kalau misal ada yang diuji oleh Allah dengan gusi yang berdarah yang tidak henti-hentinya, maka hal yang semacam ini dimaafkan karena tidak bisa berhenti. Maka dimaafkan, dalam shalat sah, puasa juga tidak membatalkan," jelas Buya Yahya.
Namun, berbeda jika darah itu keluarnya kadang-kadang, maka sebaiknya memilih waktu shalat saat darahnya tidak keluar.
"Jika ternyata keluar maka Anda harus berusaha membuangnya,tidak boleh Anda menelannya," ujarnya.
Namun hal itu tidak berlaku jika darahnya keluar terus menerus, maka tidak perlu dibuang
"Meski darah hukumnya najis, tapi jika darahnya terus menerus keluar maka Anda dimaafkan. Tapi kalau jarang-jarang maka dibuang saja, jangan ditelan," tutupnya.
Hukum Gosok Gigi saat Puasa
Umat Muslim di seluruh dunia saat ini sedang menjalankan ibadah puasa-ramadhan' title=' puasa Ramadhan puasa Ramadhan 1442 H.
Puasa dijalankan selama 30 hari hingga tiba waktunya bulan Syawal yakni Idul Fitri 1443 H.
Saat ber puasa, orang dilarang makan dan minum dari mulai Subuh hingga Maghrib tiba.
Namun, ada beberapa orang yang penasaran bagaimana hukumnya gosok gigi dan kumur-kumur di siang hari saat puasa.
Sebab, masih banyak yang takut puasanya akan batal jika kumur-kumur atau gosok gigi pada siang hari.
Ustaz Abdul Somad (UAS) pun menjelaskan hukum gosok gigi dan kumur-kumur saat puasa.
Dilansir dari Youtube Kajian Islam Senin (27/4/2020), UAS mengatakan kalau puasa bisa menanamkan rasa takut terhadap Allah SWT.
"Orang kalau sudah puasa, jangankan untuk makan, kumur-kumur pun dia takut," kata UAS.
Menurutnya banyak jamaah yang menanyakan boleh atau tidak kumur-kumur saat berpuasa.
"Kumur-kumur boleh," kata UAS.
Kemudian banyak yang menyebut kumur-kumur itu haram dan bisa membatalkan puasa.
"Kalau ekstrem dalam kumur-kumur itu yang tak boleh, kalau sekedar kumur-kumur boleh," katanya.
Yang tidak boleh, yakni terlalu berlebihan hingga hampir ke rongga tenggorokannya.
Tak hanya kumur-kumur, UAS juga menjawab pertanyaan soal gosok gigi saat ber puasa.
"Boleh, hanya saja sebagian ulama mengatakan setelah tergelincir matahari makruh, jam 12, jam 1, jam 2, jam 3 itu makruh, karena saat itu dia dalam keadaan amat sangat haus, kering," jelasnya.
Maka menurut UAS, banyak orang yang sudah lemas kemudian segar lagi setelah gosok gigi.
"Maka dia khawatir puasanya batal, maka puasa membuat kita jadi takut kepada Allah SWT," kata dia.
Tak hanya puasa, kata UAS, semua ibadah pun mengajarkan takut.
Misalanya saat shalat, orang tak ada yang berani melirik ke sekitarnya.
"Selama sekitar 13,5 jam puasa, takut melihat sembarangan, takut melihat yang tidak benar," ujarnya.
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Apakah Gigi Berdarah Membatalkan Puasa? Ini yang Harus Dilakukan Agar Bisa Tetap Berpuasa,