Berita Kutim Terkini

Kecamatan Kongbeng Kutai Timur Bakal jadi Pusat Shelter Monitoring Gempa Bumi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mengungkap, Kalimantan Timur pernah mengalami gempa bumi dengan kekuatan

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFAUL MIRFAQO
Lokasi kantor Kecamatan Kongbeng yang dicanangkan berada dekat dengan pengbangunan Shelter Monitoring Gempa Bumi milik BMKG Kelas I Balikapapan. TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mengungkap, Kalimantan Timur pernah mengalami gempa bumi dengan kekuatan yang cukup dahsyat.

Tercatat gempa berskala 7,0 magnitudo terjadi di Tarakan tahun 1923.

Seismisitas Kalimantan periode 1900-2014 terjadi di sepanjang pesisir Kalimanatan Timur dan dengan kekuatan yang relatif kecil.

Atas dasar tersebut, BMKG berkerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) saling memberikan dukungan dalam rencana pembangunan Shelter Monitoring gempa bumi di Kutai Timur.

Baca juga: INFO Gempa Hari Ini: Bayah Banten Diguncang Gempa Magnitudo 5,1 Terasa Sampai Jakarta Pusat

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Bayah Banten Dirasakan hingga Bogor, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Baca juga: INFO Gempa Hari Ini: Nias Selatan Sumut Diguncang Gempa Magnitudo 6,9 BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Kepala BMKG Kelas I Balikapapan, Erika Mardiyani menyebut, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutim dipilih BMKG Kelas I Balikpapan dipilih untuk pembangunan Shelter Gempabumi.

"Tanah di Kecamatan Kongbeng termasuk kelas tanah terbaik di Pulau Kalimantan dan sangat cocok untuk pembangunan Shelter Monitoring Gempa bumi," ujarnya kepada TribunKaltim.co pada Kamis (7/4/2022).

Usulan ini muncul pada rapat Pembahasan Fasilitasi Perizinan Rencana Pembangunan Shelter Monitoring Gempabumi, yang digelar di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu (DPMPTSP).

Dengan adanya shelter tersebut, gempa bumi khususnya di Kalimantan bisa segera dideteksi.

Sehingga menjadi langkah rambu darurat untuk megantisipasi bencana gempa.

Baca juga: Sering Terjadi Lakalantas, Polsek Kongbeng Kutim Pasang Spanduk Imbauan untuk Pengendara

"Diharapkan dengan adanya Shelter Monitoring Gempa bumi ini menjadi alah satu solusi untuk mengantisipasi," ujarnya.

Shelter ini juga berfungsi meningkatkan efektifitas serta monitoring dalam mendapatkan data awal jika akan terjadi bencana gempa.

Sementara itu Kepala DPMPTSP Kutim Teguh Budi Sunsanto mengatakan Pemkab Kutim melalui DPMPTSP siap mendukung perizinnan pembangunan Shelter Monitoring Gempa Bumi tersebut.

Ia meminta pihak BMKG untuk terus melakukan koorsdinasi dengan pihak terkait.

Sejumlah bangunan rusak akibat gempa yang mengguncang wilayah Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (21/12/2015).
Bangunan rusak akibat gempa yang mengguncang wilayah Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (21/12/2015). (TRIBUNKALTIM.CO/JUNISAH)

Sehingga Shelter Monitoring Gempa Bumi dapat segera dibangun di Kutim, seperti yang diinginkan oleh Bupati Kutim.

Hal tersebut disambut antusias oleh pihak Kecamatan Kongbeng.

Karena titik yang tepat untuk pembangunan Shelter Monitoring berada di dekat Kantor Kecamatan Kongbeng. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved