Berita Nasional Terkini

Hari Ini Mahasiswa Bakal Demo ke Istana Bogor, Ada 5 Tuntutan, Antara Lain Hapus UU IKN

Mereka para mahasiswa yang mengatasnamakan BEM se Bogor, akan sampaikan aspirasi berupa 5 tuntutan kepada pemerintah pusat

Editor: Budi Susilo
Nusakini.com via Tribunsumsel
ILUSTRASI Istana Bogor. Agenda hari ini para mahasiswa bakal demonstrasi ke Istana Bogor, Jumat 8 April 2022. Mereka para mahasiswa yang mengatasnamakan BEM se Bogor, akan sampaikan aspirasi berupa 5 tuntutan kepada pemerintah pusat. 

TRIBUNKALTIM.CO, BOGOR TENGAH - Agenda hari ini para mahasiswa bakal demonstrasi ke Istana Bogor.

Mereka para mahasiswa yang mengatasnamakan BEM se Bogor, akan sampaikan aspirasi berupa 5 tuntutan kepada pemerintah pusat.

Di antara lain, soal tuntutan untuk menghapus UU IKN ( Ibu Kota Negara) yang lokasinya sudah ditetapkan di Kalimantan Timur. 

Nantinya, Istana Bogor akan digeruduk Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Bogor pada Jumat 8 April 2022.

Baca juga: Jadi Pengisi Ceramah Tarawih di Masjid UGM, Ganjar Ajak Mahasiswa Magang Sehari Bersama Gubernur

Baca juga: Apdesi Serukan Jokowi 3 Periode, Komisi II DPR RI Minta Mendagri Beri Sanksi, Tito Karnavian Menolak

Baca juga: NEWS VIDEO Jokowi Buka Suara soal Wacana Presiden 3 Periode, Tegaskan Harus Patuh Konstitusi

Geruduk Istana Bogor yang diiniasi oleh BEM se-Bogor kali ini membawa tagline ' Bogor Menggugat Istana'.

Koordinator BEM Se-Bogor Rizki Nuria Sury Altar menjelaskan, aksi kali ini akan membawa lima tuntutan utama.

Kelima tuntutan itu, sambung Rizki, nantinya bakal ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.

Pihaknya membawa lima tuntutan utama:

Pertama, Jokowi harus buka suara terkait isu tiga periode;

Kedua tentang kenaikan BBM;

Ketiga, hapus Undang-undang terkait IKN ( Ibu Kota Negara);

Keempat, isu pajak;

Dan kelima, kelangkaan bahan-bahan pokok kebutuhan.

Hal itu semua disampaikan oleh,Rizki saat dihubungi oleh TribunnewsBogor.com, Kamis (7/4/2022).

Tuntutan-tuntutan itu, tegas Rizki, akan disuarakan secara lantang oleh ratusan massa aksi yang tergabung.

Baca juga: Akhirnya PSI Tolak Pemilu 2024 Ditunda, Tapi Dukung Jokowi 3 Periode, Amandemen UU

Bahkan, ratusan massa ini nantinya akan melakukan longmarch dari Tugu Kujang menuju Istana Presiden Bogor.

"Sesuai teklap kita bakal mulai aksi pukul 14.00 mulai dari Tugu Kujang Kota Bogor. Kemudian dilanjut menuju Istana Bogor," tegasnya.

Meski begitu, aksi yang kabarnya diikuti oleh ratusan massa aksi ini, Rizki pastikan merupakan aksi yang kondusif.

Bahkan, untuk memastikan kekondusifitasan itu, pihaknya sudah lakukan pencatatan massa aksi yang akan bergabung.

Baca juga: Kobar Banjarmasin Dukung Jabatan Presiden 3 Periode dan IKN Nusantara di Kalimantan

"Kita kan membawa nama Bogor. Jadi diluar mahasiswa pun boleh ikut gabung," ungkapnya.

Tapi, untuk data kali ini massa dari umum, belum ada. "Jadi massa dari BEM Se-Bogor inilah yang sekira ratusan siap lakukan aksi," katanya.

Kalaupun ada pada saat aksi nanti dari luar yang sudah kita koordinasikan. Kita pastikan tidak bisa gabung.

"Ditakutkannya mereka malah membawa konfrontasi dan provakasi," tandasnya.

Tidak Ada Tuntutan Hapus UU IKN

Berita sebelumnya, di tempat terpisah. Mahasiswa gabungan dari berbagai organisasi menamakan diri Aliansi Masyarakat Kaltim Menggugat (Mahakam) datang menggeruduk Kantor DPRD, Rabu (6/4/2022) sore.

Kedatangan ratusan mahasiswa dari berbagai almamater ini menuntut wakil rakyat untuk tegas bersuara melihat kondisi masyarakat yang kini dirundung dengan berbagai kebijakan yang malah dianggap merugikan.

Tiga tuntutan massa aksi, yakni menolak tegas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Pengeras suara, bendera serta banyak spanduk dibentangkan di depan gerbang utama akses masuk DPRD Kaltim.

Baca juga: Antisipasi Kelangkaan BBM, Pemkab Perketat Aturan dan Pengawasan Distribusi BBM di SPBU dan APMS 

Kenaikan BBM dinilai tidak relevan karena di saat kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda serta gejolak pemulihan perekonomian yang tengah dibangun belum maksimal ini, tentu tidak bisa ditolerir.

Adanya dana yang terkumpul dari kenaikan BBM dan PPN juga dituding akan dipergunakan pemerintah untuk terus memuluskan wacana penundaan Pemilu serta pertambahan masa jabatan Presiden.

"Karena saya meyakini dana tersebut akan digunakan untuk penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden," tuding Humas Aksi, Arya Yudistira saat ditemui, Rabu (6/4/2022).

Tuntutan mahasiswa juga ini sejatinya ingin disuarakan langsung kepada DPRD Provinsi Kaltim.

Mereka ingin dapat ditemui berdialog dan diskusi tentang tuntutan yang dibawa.

Baca juga: IKN Dipindah ke Kaltim, Dewan Adat Dayak PPU Beber Petani Lokal Punya Peluang Ekonomi

"Harapannya pihak DPRD Kaltim dapat memberikan sikap secara tegas terkait tuntutan kami," ujar Arya Yudistira.

Apabila DPRD Kaltim tidak bersikap, massa aksi akan kembali datang untuk melakukan aksi lanjutan.

"Kami akan membuat aksi lanjutan dan melibatkan massa lebih banyak," ucapnya.

Menyinggung terkait perwakilan Anggota DPRD Kaltim yang sempat akan menemui pihak massa aksi namun ditolak, Arya Yudistira mengemukakan alasannya.

Baca juga: IKN Nusantara Jadikan Indonesia di Jalur Perdagangan Dunia, Aliran Investasi dan Inovasi Teknologi

Pihak massa aksi hanya ingin bertemu dengan unsur pimpinan DPRD Provinsi Kaltim.

"Kami ingin bukan perwakilan yang menemui, tapi langsung unsur pimpinan lembaga ini (DPRD Kaltim)," tuturnya.

Aksi mahasiswa membakar ban di depan Gedung DPRD Kaltim. Mereka menuntut penolakan kenaikan harga BBM, PPN dan wacana perpanjangan masa jabatan Presiden. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Aksi mahasiswa membakar ban di depan Gedung DPRD Kaltim. Mereka menuntut penolakan kenaikan harga BBM, PPN dan wacana perpanjangan masa jabatan Presiden. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY)

Sementara itu, terlihat ratusan personel kepolisian dari resor Kota Samarinda juga berjaga di tengah-tengah massa aksi serta di dalam gedung DPRD Kaltim.

Massa aksi yang sempat melakukan bakar ban, bahkan menutup akses jalur masyarakat yang akan melalui Jalan Teuku Umar, Samarinda ini.

Namun hal tersebut bisa diredam, bahkan aksi dikatakan pihak Polresta Samarinda sangat kondusif dan damai.

"Nggak banyak-banyak, secukupnya saja yang penting damai. Aman aksi demo, ya kalau sampai lebih dari batas waktu yang ditentukan, kita bubarkan," ucap Kombes Pol Ary Fadly, Kapolresta Samarinda ditemui saat berbaur bersama massa aksi. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BEM Se-Bogor Akan Geruduk Istana Bogor Hari Ini: Sampaikan 5 Tuntutan Utama 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved