Berita Kubar Terkini

SD Advent Sendawar Kubar Belajar Pakai Dinding Selancar, Siswa Senang karena Mudah Dilihat

Sekolah Dasar Advent Sendawar, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur melakukan inovasi pengajaran demi mencapai pembelajaran,

Editor: Budi Susilo
HO/AFEB
SD Advent Sendawar, menggunakan Dinding Selancar sebagai proses hilir dalam proses pembelajaran. Kegiatan pendidikan ini dinilai tidak monoton, siswa siswi bisa memahami ilmu yang disampaikan guru. 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Sekolah Dasar Advent Sendawar, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur melakukan inovasi pengajaran demi mencapai pembelajaran aktif. 

Pengajar dalam sampaikan ilmunya kepada siswa siswi melakukan cara yang berbeda, tidak secara teks buku, guru berceramah. Namun ada media pembelajaran. Kali ini SD Advent Sendawar mengandalkan 'dinding selancar.'

Afeb, Guru SD Advent Sendawar kepada TribunKaltim.co, mengungkapkan dalam rillisnya via WhatsApp pada Jumat (8/4/2022) siang. Sejak adanya pandemi Covid-19, dunia pendidikan di Kutai Barat mendapat tantangan dan hambatan.   

Kata dia, proses pembelajaran konvensional cenderung monoton, guru biasanya lebih banyak menggunakan metode berceramah.

Baca juga: Cara Siswa SD Advent Sendawar Kubar, Belajar Daur Hidup Hewan Pakai Pembelajaran Campuran

Baca juga: Asyiknya Belajar Sejarah ala Pelajar SDN 001 Barong Tongkok, Memakai Media Kliping

Baca juga: Kolaborasi Pembelajaran Aktif ala SMPN 1 Siluq Ngurai Kutai Barat, Eksperimen Membuat Magnet

"Selain itu murid cenderung hanya menjadi pendengar setia saja," ungkapnya. 

Tentunya, ujar Afeb, keberhasilan mencapai kompetensi dasar siswa akan sulit tercapai.

"Ini semakin sulit dengan adanya pandemi Covid-19," tuturnya. 

Selama pandemi Covid-19, siswa merasakan pembelajaran tatap muka penuh (PTM), pembelajaran tatap muka terbatas, dan pembelajaran jarak jauh.

"Tentunya ini mempengaruhi proses siswa dalam menyerap pembelajaran," katanya.

Dia menilai, meraih kesempatan untuk mempercepat penerimaan pembelajaran ditangkap dengan menyelenggarakan pembelajaran aktif di kelas.

"Perbedaannya adalah siswa membutuhkan adaptasi atas perubahan-perubahan," ujar Afeb. 

Baca juga: Prihatin Lagu Wajib Nasional Kebangsaan Hilang di Kurikulum Pendidikan, Ini Harapan Bupati Kubar

Membuat ruang kelas senyaman rumah merupakan tujuan utama.

Tujannya, kata dia, agar bentuk pembelajaran siswa apapun, siswa mampu menikmati pembelajaran yang sedang berlangsung

Dinding Selancar Karya Siswa

Afeb, yang juga sebagai Wali Kelas V di SD Advent Sendawar, menggunakan Dinding Selancar sebagai proses hilir dalam proses pembelajaran.

Dinding ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 1.5 x 2.5 meter dibuat dari streoform.

Dinding ini dimaksimalkan sebagai media literasi.

Setiap kali selesai proses belajar, maka hasil belajar yang sudah dirangkumkan, dituliskan pada kertas tertentu.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Bukan jadi Syarat untuk Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Caranya dengan huruf yang cukup besar agar mudah dibaca dari jarak tertentu.

Lalu ditempelkan di dinding selancar sesuai dengan tema yang sedang dipelajari para periode tersebut.

Dengan setiap harinya, siswa melihat akan dinding selancar tersebut, tanpa sadar siswa memahami akan pelajaran yang selama ini mereka sudah pelajari.

Terlebih saat mereka dengan aktif mengisi sendiri informasi pada dinding selancar tersebut.

Pembelajaran Aktif Pakai Dinding Selancar

Pada tujuan pembelajaran mengetahui jenis makanan dan manfaat kandungan makanan sehat.

Siswa mengerjakan Lembar Kerja (LK) menantang secara bersama-sama membuat laporan dinding adiksimba.

Hektor menempel terkait karbohidrat apa dan terdapat di makanan apa. Hektor juga melengkapi dengan animasi buah-buahan yang mengandung korbahidrat.

“Senang karena mudah dilihat,” tutup Hektor.

Begitupun, siswa lainnya. Gabrillo juga melengkapi terkait protein.

Baca juga: Cara Beri Pendidikan Terbaik dan Mengajak Bermain, Bisa Melupakan Trauma pada Anak?

Dengan adanya Dinding Selancar tersebut, mempercepat siswa dalam menyerap pembelajaran yang tertinggal.

Siswa lebih mempermudah memahami pembelajaran. Afeb percaya pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa akan mempermudah siswa.

"Guru mampu menyelenggarakan pembelajaran yang berpihak pada anak," katanya. 

(TribunKaltim.co / Budi Susilo

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved