Berita Internasional Terkini

STRATEGI Rusia Dibongkar NATO, Vladimir Putin Tarik Pasukan dari Ukraina Bukan Berarti Sudahi Perang

Strategi Rusia dibongkar NATO, Vladimir Putin tarik pasukan dari Ukraina nukan berarti sudahi perang.

AFP/RONALDO SCHEMIDT
Presiden Volodymyr Zelensky (tengah) berjalan di kota Bucha, tepat di barat laut ibukota Ukraina Kyiv pada 4 April 2022 - Strategi Rusia dibongkar NATO, Vladimir Putin tarik pasukan dari Ukraina nukan berarti sudahi perang. 

"Mereka membunuh seluruh keluarga, orang dewasa dan anak-anak, dan mencoba membakar mayat-mayat itu,” katanya.

Baca juga: Eks Tentara Inggris Bandingkan Kehebatan Tentara Rusia dengan Taliban, Singgung Mabuk-mabukan

Dia menegaskan pasukan Rusia menggunakan tank untuk menghancurkan warga sipil sebagai kesenangan mereka.

Pada Selasa (5/4/2022), polisi dan penyelidik lainnya berjalan di jalan-jalan yang sunyi di Bucha untuk mencatat mayat-mayat yang ditunjukkan penduduk.

Orang-orang yang selamat yang bersembunyi di rumah selama pendudukan Rusia selama sebulan di kota itu, banyak dari mereka berusia paruh baya.

Tim berjalan melewati tank-tank hangus dan kaca jendela bergerigi dengan kantong plastik makanan dan bantuan kemanusiaan lainnya.

Pekerja Palang Merah memeriksa rumah yang utuh.

Jurnalis Associated Press (AP) di kota itu telah menghitung lusinan mayat dengan pakaian sipil.

Banyak yang tampaknya ditembak dari jarak dekat, dan beberapa tangan terikat atau dibakar.

Sebuah kuburan massal di halaman gereja berisi mayat yang dibungkus plastik.

Seri AP dan PBS "Frontline" memiliki diverifikasi bersama setidaknya 90 insiden selama perang yang tampaknya melanggar hukum humaniter internasional.

Proyek War Crimes Watch Ukraina mencakup rincian serangan yang ditargetkan secara jelas serta penghancuran tanpa pandang bulu terhadap bangunan dan infrastruktur sipil.

Baca juga: Rencana Rusia Usai Serang Ukraina, akan Invasi ke Eropa Utara, Berikut Nama Negara yang Diincar 

Rusia memperingatkan Finlandia agar membatalkan rencananya yang ingin bergabung NATO.

Kalau tidak, Rusia akan melakukan “aksi balasan”.

Sama seperti yang terjadi dengan Ukraina yang ingin bergabung dengan NATO.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komite Internasional Dewan Federasi (Senat) Rusia Vladimir Dzhabarov, Rabu (6/4/2022).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved