Ramadhan

Harga Daging di Balikpapan Melejit saat Ramadhan, Dinas Perdagangan Ungkap Penyebabnya

di dua pasar tradisional yakni Pasar Pandansari dan Pasar Klandasan, harga daging sapi melonjak tajam mencapai Rp 150 ribu hingga Rp 170 ribuan per Kg

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Pedagang daging sapi potong di salah satu pasar tradisional yang ada di Kota Balikpapan. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Harga daging sapi potong sejumlah pasar tradisional di Balikpapan tengah melejit.

Pantauan TribunKaltim.co di dua pasar tradisional yakni Pasar Pandansari dan Pasar Klandasan, harga daging sapi melonjak tajam mencapai Rp 150 ribu hingga Rp 170 ribuan per Kg.

Harga itu jauh di atas normal, sebab sebelumnya hanya berkisar Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribuan per Kg. Kenaikan terjadi bersamaan dengan momentum Ramadhan.

Kenaikan harga daging sapi itu rupanya sudah terlebih dahulu diprediksi oleh Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan.

“Saya sampaikan beberapa waktu lalu, kenaikan diprediksi Rp140 ribu hingga Rp150 ribuan per Kg selama Ramadhan,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan, Arzaedi Rachman, Sabtu (9/4/2022).

Baca juga: Harga Daging Sapi di Balikpapan Merangkak Naik hingga Idul Fitri, Tembus Rp 140 Ribu per Kilogram

Baca juga: Harga Daging Sapi di Pasar Klandasan Balikpapan Melonjak, Tertinggi Tembus Rp 170 Ribu/Kg

Baca juga: Harga Daging Sapi Naik Rp 40 Ribu di Pasar Klandasan Balikpapan, Paling Tinggi Sentuh Rp 170 Ribu/Kg

Menurutnya, harga daging terpaksa naik lantaran kebutuhan meningkat. Terlebih, Kota Balikpapan masih bergantung kiriman pasokan dari luar daerah.

Di sisi lain, biaya produksi juga ikut naik, kemudian kemampuan produksi Rumah Potong Hewan (RPH) di Kota Balikpapan juga hanya mampu sebanyak 2,7 ton dalam sebulan.

Hal itu tentunya bertolak belakang dengan kebutuhan masyarakat di Kota Balikpapan yang mencapai 5,11 ton per harinya.

Kebutuhan Balikpapan akan komoditas daging memang sangat tinggi. Dinas Perdagangan hanya bisa berharap agar pelaku usaha yang menaikkan harga masih dalam batas wajar.

"Dan saya minta jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Mohon pelaku usaha bijak dalam hal ini,” ungkapnya.

Arzaedi menambahkan, saat ini kemampuan atau daya beli masyarakat yang masih terbatas, maka akan percuma jika harga naik terlalu tinggi.  “Kalau ada kenaikan itu wajar, akan tetapi harus seimbang,” tandasnya.

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved