Berita Balikpapan Terkini

Harga Daging Sapi di Balikpapan Merangkak Naik hingga Idul Fitri, Tembus Rp 140 Ribu per Kilogram

Harga daging sapi potong di Kota Balikpapan terus merangkak naik sejak awal tahun 2022.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Harga daging sapi potong di Kota Balikpapan terus merangkak naik sejak awal tahun 2022. Dinas Perdagangan memprediksi akan berlangsung hingga Idhul Fitri. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Harga daging sapi potong di Kota Balikpapan terus merangkak naik sejak awal tahun 2022.

Harga per kilogram daging sapi potong yang semula berada di kisaran Rp 125 ribu, kini naik menjadi Rp 135 ribu sampai dengan Rp 140 ribu.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Arzaedi Rachman mengatakan, kenaikan harga daging sapi potong diprediksi hingga mendekati bulan Ramadan dan Idul Fitri.

"Hingga Lebaran nanti, harga daging sapi potong diperkirakan mencapai 150 ribu," ujarnya, Jumat (4/3/2022).

Ia menjelaskan, alasan utama meroketnya harga daging sapi potong di Kota Balikpapan dikarenakan melonjaknya harga ternak dan daging sapi kemasan di Australia.

Baca juga: Kenaikan Harga Daging Sapi di Jawa Disebut Pengaruhi Pasaran di Samarinda, Disdag Upayakan Rasional

Baca juga: Harga Daging Sapi di Paser Naik, Per Kg Sentuh Rp 140 Ribu, Pasokan Berkurang

Baca juga: Harga Daging Sapi Lokal Tembus Rp 140 Ribu/Kg, Alami Kenaikan Rp 10 Ribu

Mengingat, Kota Balikpapan hingga kini masih sangat bergantung pada daging impor asal Australia, disamping juga ada support dari New Zealand dan Amerika.

Hal ini dikarenakan harga daging sapi beku lebih murah dibanding harga daging sapi segar, maka permintaan daging sapi beku lebih banyak.

"Informasi dari importir, ada kenaikan harga ternak dan daging sapi dari Australia ini. Tetapi saya lagi menunggu alasan importir lainnya soal kenaikan harga agar lebih komprehensif," kata Arzaedi.

Menurutnya, Kota Balikpapan belum dapat memenuhi kebutuhan daging sapi potong secara mandiri. Beda halnya dengan Kota Surabaya yang memang menjadi sentra daging sapi potong lokal.

"Untuk kebutuhan daging sapi lokal, kita juga belum bisa. Karena memang, Balikpapan bukan menjadi sentra daging sapi potong," terangnya.

Baca juga: Harga Daging Sapi Naik Rp 10.000 di Pasar Segiri Samarinda, Pedagang Keluhkan Sepi Pembeli

Namun demikian, kenaikan harga daging sapi di Kota Balikpapan masih terbilang wajar. Arzaedi menegaskan Disas Perdagangan Kota Balikpapan akan berupaya agar harga daging sapi potong dapat kembali normal. 

"Saya masih menilai wajar soal kenaikan harga daging sapi potong saat ini, khususnya Kota Balikpapan. Kota Balikpapan ini belum seperti Jakarta. Tapi kita terus berupaya," imbuhnya.

Saat ini, kebutuhan kota Balikpapan untuk memenuhi daging sapo potong dalam sebulan 153,3 ton atau perharinya 5,11 ton, sedangkan RPH kita hanya mampu 2,7 ton perbulan.

Dinas Perdagangan Kota Balikpapan berharap, ke depan RPH (rumah potong hewan) bisa dapat meningkatkan kuotanya untuk memenuhi kebutuhan kota Balikpapan. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved