Berita Nasional Terkini
Nasib Warga yang Rumahnya Dibakar KKB Papua, Inilah Perintah Khusus Kapolda Pasca Teror Balas Dendam
Simak nasib warga yang rumahnya dibakar KKB Papua, inilah perintah khusus Kapolda Papua pasca teror balas dendam.
TRIBUNKALTIM.CO - Belum lama ini, teror pembakaran belasan rumah warga di tanah Papua terjadi.
Pelakunya tak lain adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Belakangan dikerahui teror tersebut merupakan aksi balas dendam atas ditangkap dan tewasnya anggota KKB Papua oleh aparat TNI-Polri beberapa waktu sebelumnya.
Bagaimana nasib warga sipil yang jadi korban? Begini nasib warga yang rumahnya dibakar KKB Papua.
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri mengeluarkan perintah khusus pasca teror balas dendam KKB Papua.
Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: BALAS DENDAM KKB Papua Usai Anggota Tewas Ditembak TNI-Polri, Bakar 16 Rumah Warga & Tembaki Pemadam
Melansir Surya.co.id dalama artikel berjudul KKB Papua Tebar Teror Balasan, Ini Perintah Khusus Irjen Mathius D Fakhiri untuk Personil di Ilaga, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terus menebar teror setelah anggotanya, Ali Teu Kogoya tewas ditembak personal Satgas Damai Cartenz pada Minggu (3/4/2022).
Terbaru, KKB Papua pimpinan Numbuk Telenggen ini membakar 6 rumah warga di Distik Ilaha, Kabupaten Puncak, Papua dalam dua hari, Selasa (5/4/2022) dan Rabu (6/4/2022).
Mereka juga menyerang aparat keamanan hingga baku tembak pecah selama dua jam.
Teror KKB Papua ini diperkirakan akan terus berlanjut sebagai aksi balasan atas tewasnya Ali Kogoya.
Menanggapi hal ini, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memerintahkan anggotanya tetap siaga dan tidak terpancing oleh KKB di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.
"Kami sudah ingatkan ke personel untuk siaga dan saya minta untuk tidak mudah terpancing karena pasti ada aksi balasan," terang Fakiri di Jayapura, Kamis (7/4/2022) malam.
"Biasanya kalau ada kelompok mereka yang kena tembak atau ditangkap petugas, selalu ada balasan," sambungnya.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakiri menyakini, aksi tersebut merupakan serangan balasan.
Fakiri mengungkapkan, ada 16 rumah warga yang dibakar KKB.
Aparat yang hendak memadamkan api justru diadang dan diserang ketika menuju ke lokasi pembakaran.
"Jadi saat personel mau ke lokasi mereka diadang KKB dan akhirnya kontak senjata selama dua jam. Jadi untuk rumah-rumah yang terbakar terlambat penanganan," kata Fakiri.
Akibatnya, warga ketakutan dan mengungsi ke Polres Puncak serta di bangunan-bangunan milik Pemkab Puncak. Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Baca juga: TANPA AMPUN TNI-Polri Tembak Mati Mata-mata KKB Papua, Teroris Pantau Pos Keamanan dan Bawa Senpi
Tewasnya Ali Kogoya
Sebelumnya, Ali Teu Kogoya tewas ditembak personal Satgas Damai Cartenz pada Minggu (3/4/2022).
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut Ali Kogoya merupakan anggota KKB Kuyawage.
Dalam hal ini, Ali Teu Kogoya merupakan anggota KKB pimpinan Numbuk Telenggen.
Sementara Numbuk Telenggen sendiri berada di bawah komando KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Saat ditangkap, Ali membawa sepucuk senjata api jenis FN 46 AK dengan nomor seri EA 1520077 yang berisi dua butir peluru di dalam magazen.
Petugas menyita barang bukti berupa senjata api jenis FN 46 dari tangan Ali, lalu diamankan di Polres Puncak.
Berdasarkan laporan yang diterima Fakhiri, senjata api yang dibawa Ali Kogoya berasal dari Undius Kogoya.
Ali Kogoya diketahui bergabung dengan Kelenak Telenggen di Ilaga, Kabupaten Puncak.
Ali Teu Kogoya diduga kuat sedang mengamati pos keamanan saat dikejar aparat keamanan.
"TKP itu tidak jauh dari pos keamanan dan Polsek, kalau garis lurus itu cuma 200 meter saja, kejadian satu bulan lalu yang masyarakat kena tembak itu, juga di daerah situ," ujar Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura, Senin (4/4/2022).
"Tentunya kalau dia sedang di situ ada yang sedang diamati."
Menurut Faizal, keberhasilan aparat keamanan mendeteksi keberadaan ATK merupakan perintah Kapolda Papua kepada Polres di daerah rawan untuk memperkuat pengamanan di dalam kota.
"Satu minggu yang lalu, Kapolda sudah memerintahkan lima kapolres untuk menyusun sistem kota sehingga keberadaan masing-masing kelompok (KKB) bisa diantisipasi untuk menyerang masyarakat umum ataupun TNI-Polri," kata dia.
"Ini salah satu indikasi kalau sistem ini mulai berdampak."
Baca juga: NAIK PITAM Prajurit TNI Dibunuh KKB Papua, KSAD Dudung Beri Perintah ke Pangdam Cenderawasih
KKB Numbuk Telenggen
Numbuk Telenggen, pentolan KKB Papua yang diburu intel TNI atas perintah Jenderal Andika Perkasa.
Numbuk Telenggen, pentolan KKB Papua yang diburu intel TNI atas perintah Jenderal Andika Perkasa. (istimewa)
Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Numbuk Telenggen tercatat sebagai buronan pasukan TNI-Polri.
Numbuk Telenggen masuk dalam Daftar Pencarian Orang/DPO Polres Puncak Nomor 3/V/2021/tanggal 1 Mei 2021 dalam perkara pembunuhan (penembakan) terhadap anggota Satbrimob atas nama Bharada (Anumerta) I Komang Wira Natha.
Pelaku memiliki banyak daftar kejahatan mulai dari penembakan sampai pembakaran.
Numbuk Telenggen merupakan otak dari penyerangan Pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022).
Akibat penyerangan tersebut, dua prajurit TNI dari Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH gugur.
Numbuk Telenggen juga diketahui pernah melakukan aksi penembakan dan pembunuhan terhadap dua tenaga pendidik dan juga tukang ojek di Kampung Eromaga, Kabupaten Puncak.
Kejarian itu pada 14 April 2021. Usai kejadian tersebut, pada 15 Mei 2021, aparat gabungan sempat menggerebek homai yang diduga tempat persembunyian dari Numbuk Telenggen di wilayah Tanah Merah Bawah.
Namun, Numbuk Telenggen berhasil meloloskan diri. Pasca-penggerebekan tersebut, aparat kemanan menemukan sejumlah barang yaitu senjata angin, amunisi kaliber 5,56, polsel, anak panah, dan sejumlah dokumen TPNPB OPM.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri kala itu mengatakan KKB di wilayah Kabupaten Puncak dibawah kendali Lekagak Telenggen.
"Mereka semua itu satu kelompok di bawah kendali kelompok Lekagak," kata Irjen Pol Mathius di Kota Jayapura, Papua, Senin (12/4/2021).
Dikatakan, termasuk pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru Ilaga pada Minggu (11/4/2021) juga melibatkan Numbuk Telenggen.
Ada empat pelaku pembakaran helikopter yakni Lerymayu Telenggen, Prenggen Telenggen, Numbuk Telenggen dan Abu Bakar Kogoya. (*)