Berita Internasional Terkini
Pasukan Elite Rusia Ada yang Dihukum Pidana dan Dipecat, Buntut Tolak Berperang di Ukraina
Pasukan elite Rusia ada yang dihukum pidana dan sampai ada yang dipecat dari satuannya.
TRIBUNKALTIM.CO - Pasukan elite Rusia ada yang dihukum pidana dan sampai ada yang dipecat dari satuannya.
Hal itu tidak terpelas dari buntut menolak untuk berperang di Ukraina
Setidaknya 60 pasukan terjun payung Rusia dari satu unit di provinsi Pskov menolak untuk bertempur di Ukraina, menurut surat kabar independen Rusia Pskovskaya Gubernia.
Pasukan dipecat, dan beberapa diancam dengan tuntutan pidana karena desersi atau gagal mematuhi perintah, tulis surat kabar itu di saluran Telegramnya.
Baca juga: NEWS VIDEO Pasukan Elite Chechnya Dilaporkan Berhasil Dilumpuhkan
Baca juga: ISIS Manfaatkan Perang Rusia vs Ukraina, Lakukan Serangan Beruntun ke Pusat Kota di Wilayah Israel
Baca juga: Eks Tentara Inggris Bandingkan Kehebatan Tentara Rusia dengan Taliban, Singgung Mabuk-mabukan
Insider yang melansir laporan Pskovskaya Gubernia ini pada Sabtu (9/4/2022) tidak dapat memverifikasi kabar ini secara independen.
Pskovskaya Gubernia adalah surat kabar Rusia yang terkenal dengan laporan independennya.
Di tengah tindakan keras Moskwa terhadap media independen, bulan lalu pihak berwenang menggerebek kantor surat kabar dan rumah karyawan senior surat kabar itu, menurut Komite Perlindungan Jurnalis.
Namun, aktivis lokal Nikolay Kuzmin, yang berafiliasi dengan partai oposisi Yabloko di Rusia, tampaknya menguatkan laporan di Telegram tersebut.
Kuzmin mengatakan dia berbicara dengan seorang pengemudi yang mengangkut beberapa pasukan terjun payung dari Belarus kembali ke Pskov, sebuah pangkalan penting bagi pasukan lintas udara Rusia.
Baca juga: Sempat Diejek Joe Biden karena Anjlok, Rubel Rusia Kembali Perkasa, Strategi Jitu Vladimir Putin
Pasukan lintas udara militer Rusia, VDV, menderita kerugian besar di Ukraina yang telah merusak status "elit" mereka sebelumnya.
Satu unit di dalam VDV, Resimen Parasut Pengawal 331 yang terkenal, kehilangan komandannya, Kolonel Sergei Sukharev, dan sedikitnya 39 anggota lainnya.
Pasukan Rusia telah menderita kerugian besar sejak memulai invasi ke Ukraina, dan laporan menunjukkan bahwa moral mereka memburuk.
Pasukan terjun payung Pskov bukan satu-satunya yang dilaporkan menolak untuk bertempur.
Setidaknya 11 anggota Garda Nasional Rosgvardia Rusia di wilayah Khakassia juga memberontak, menurut laporan Newsweek, mengutip outlet berita berbahasa Rusia New Focus.
Newsweek juga mewartakan, pengacara hak asasi manusia Pavel Chikhov mengatakan di Telegram bahwa Kapten Farid Chitav dan 11 bawahannya di Rosgvardia menolak menyerang Ukraina pada 25 Februari, karena perintah itu "ilegal."
Baca juga: Standar Ganda AS & Barat Soal Perang Rusia Ukraina Dikritik Qatar & Arab Saudi, Sebut Palestina dll