Berita Kaltim Terkini
DPRD Kaltim Sarankan Pemprov Cari Investor untuk KEK Maloy dan tak Stagnan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur atau DPRD Kaltim bersuara terkait Kawasan Ekonomi ( KEK) Maloy Batuta Trans
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur atau DPRD Kaltim bersuara terkait Kawasan Ekonomi ( KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK).
Lokasi KEK tersebut berada di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, yang kabar terkini belum mulai pengelolaannya.
Terlebih setelah ada penilaian Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (DN KEK) kawasan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) dianggap berjalan lambat dari seluruh pencanangan kawasan ekonomi khusus di Indonesia.
DN KEK juga memberikan batas waktu hingga Mei 2022 guna untuk pengelola KEK Maloy mendapat investor.
Baca juga: Sawit Melimpah Minyak Goreng Langka, Bupati Kutai Timur Manfaatkan KEK Maloy Jadi Kawasan Olahan
Baca juga: IKN Nusantara Jadikan Indonesia di Jalur Perdagangan Dunia, Aliran Investasi dan Inovasi Teknologi
Baca juga: Komisi V DPR RI Kunjungi Kutim, Bahas Infrastruktur Pelabuhan Kenyamukan, KEK Maloy dan Bandara
Status kawasan ekonomi khusus juga bisa dicabut jika KEK Maloy tak kunjung dikelola.
Komisi II DPRD Kaltim juga menaruh serius terkait hal ini.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono, menyampaikan bahwa pihaknya juga telah memanggil Perusda MBS dan PT KEK MBTK guna menindaklanjuti pengelolaan kawasan ekonomi khusus tersebut.
"Kami sudah gelar RDP dengan MBS, termasuk pihak penanggung jawab (PT KEK MBTK) yang menangani khusus KEK Maloy, secara umum menyampaikan lagi mengusahakan untuk investor masuk," tegas Tio, sapaan akrabnya, ditemui TribunKaltim.co pada Senin (11/4/2022).
Baca juga: Pelabuhan KEK Maloy Belum Juga Beroperasi, Ini Sorotan Anggota DPR RI Irwan Fecho
Tio pun turut menyinggung penandatanganan nota kesepahaman antara Perusda MBS dan PT Palma Serasi Internasional, pada 18 Januari 2021 lalu.
Menurutnya, hal tersebut jangan sampai pencarian investor untuk KEK Maloy, stagnan hanya di penandatanganan MoU.
"Itu yang saya bilang, mereka sudah menyampaikan terkait apa yang hendak dilakukan. Selanjutnya saya meminta harus ada eksekusi, jangan cuma mentok di perjanjian," sarannya.
"Kita harus running, ke depan ada progres lah. Kalau dicabut investasi kita sudah berapa banyak itu," pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.