Berita Kutim Terkini
Sawit Melimpah Minyak Goreng Langka, Bupati Kutai Timur Manfaatkan KEK Maloy Jadi Kawasan Olahan
Pemkab Kutai Timur menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang di tiga kecamatan, yakni Muara Wahau, Kongbeng, dan Telen.
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemkab Kutai Timur menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang di tiga kecamatan, yakni Muara Wahau, Kongbeng, dan Telen.
Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman pada kesempatan Musrenbang sedikit menyinggung terkait grand desain pembangunan Kutai Timur.
"Grand desain pembangunan kutai timur adalah agribisnis dan agroindustri," ujarnya seperti dikutip dalam sambutan.
Sayangnya, Kutim justru mengalami persoalan kelangkaan minyak goreng kendati perkebunan sawit terhampar luas di berbagai kecamatan.
Sesal Bupati, penerapan grand desain ini tidak diterapkan sejak lama, sehingga persoalan serupa tidak terjadi di Kutim.
Baca juga: Status KEK Maloy akan Dicabut Mei 2022, Bupati Kutim Ungkap Sudah Ada Investor Masuk
Baca juga: Status KEK Maloy Terancam Dicabut, Gubernur Kaltim Isran Noor Minta Perusda Segera Cari Investor
Baca juga: Kebutuhan Listrik untuk Dukung KEK Maloy Masih Minim, PT MBS Ajak Kerja Sama PLN
"Kita mengalami persoalan, seandainya (agrobisnis dan agroindustri diterapkan) dari dulu. Hari ini kalau perang kita tau minyak dunia melangit, anehnya di Kutim minyak goreng langka," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa seharusnya kelangkaan minyak goreng di Kutim tidak terjadi karena perkebunan sawit yang melimpah.
Di Kutim sendiri, terdapat terdapat lebih dari 700 ribu hektar perkebunan sawit sehingga menjadi daerah penghasil sawit terbesar di Kalimantan.
"Persoalan (minyak goreng) langka dan naik, harusnya bisa diatasi karena sawit kita melimpah. Ada 700 ribu hektar lebih perkebunan sawit. Kutim terbesar di Kalimantan," ujarnya.
Kendati demikian, yang menjadi permasalahan adalah Kutim belum memiliki pabrik pengolah turunan sawit seperti minyak goreng.
Baca juga: Komisi V DPR RI Kunjungi Kutim, Bahas Infrastruktur Pelabuhan Kenyamukan, KEK Maloy dan Bandara
Bupati Ardiansyah berharap dapat memanfaatkan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) untuk menjadi kawasan industri minyak goreng.
"Dalam waktu dekat, Kutim bisa memanfaatkan KIPI Maloy sebagai kawasan industri salah satunya minyak goreng. Sudah ada perusahaan yang mendaftar, tapi BUPPnya belum selesai," ujarnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.