Ramadhan

Berikut Pahala Orang yang Memberikan Makan untuk Berbuka Puasa Menurut Ustadz Abdul Somad

Berikut pahala orang yang memberikan makan untuk berbuka puasa menurut Ustadz Abdul Somad.

Editor: Nur Pratama
THE FAITH
Ilustrasi berbuka puasa 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut pahala orang yang memberikan makan untuk berbuka puasa menurut Ustadz Abdul Somad.

Bulan suci umat Islam juga dianjurkan mengerjakan amal kebajikan.

Setiap amalan yang dilakukan umat Islam saat bulan Ramadhan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Sekecil apa pun itu, akan terhitung sebagai pahala.

Salah satu amalan yang sering dilakukan adalah dengan memperbanyak sedekah. Di bulan suci Ramadhan, sedekah bisa dilakukan dengan cara memberi makan saat berbuka kepada mereka yang berpuasa.

Selain menambah pahala keberkahan, membagikan makanan untuk ber buka puasa juga sebagai bentuk mempererat silaturahmi sesama umat Islam.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, orang yang memberikan makan buka puasa mendapat pahala setara dengan orang yang berpuasa.

Baca juga: Tidak Terasa Hari ini Sudah 10 Hari Menjalankan Puasa Ramadhan 2022, Bacaan Doa Puasa Hari ke 10

Baca juga: Keutamaan Shalat Tarawih Pada Malam ke 11, Dilengkapi Bacaan Doa Kamilin Setelah Sholat Tarawih

"Substansinya adalah bersedekah makanan di bulan Ramadhan, maka memberi makan untuk buka puasa sangat dianjurkan karena bernilai pahala besar di sisi Allah SWT," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Bekam Sunnah Al Fatih.

Keutamaan memberi makan orang yang berpuasa adalah mendapatkan pahala seperti orang yang sedang berpuasa. Seperti yang dijelaskan dalam hadis yang artinya:

Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, berkata Rasulullah SAW. bersabda: "Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga." (HR. Tirmidzi).

Dalam sebuah hadis dikatakan, setiap amalan akan dilipatgandakan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kebaikan yang semisal. Akan tetapi, hal itu dikecualikan untuk amalan puasa. Amalan puasa tidaklah dilipatgandakan seperti tadi.

Amalan puasa tidak dibatasi sama sekali lipatan pahalanya. Oleh karena itu, amalan puasa akan dilipatgandakan oleh Allah hingga berlipat-lipat tanpa ada batasan bilangan. Sebab, Allah sendiri yang mengatur balasannya.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

Artinya “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

Ada kebahagiaan yang dimiliki orang yang tengah berpuasa, apalagi di bulan puasa di bulan Ramadhan. Berpuasa tidak hanya berlelah-lelah menahan haus dan lapar.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved