Berita Berau Terkini
Cek Keamanan Pangan di Pasar Ramadhan Berau, Dinkes Gandeng BPOM Kaltim
Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau bekerjasama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) Kaltim melakukan sidak ke pasar-pasar Ramadhan
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau bekerjasama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) Kaltim melakukan sidak ke pasar-pasar Ramadhan yang ada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Serta ke para pedagang takjil di pingir jalan yang saat ini sedang musiman menjual berbagai macam jenis makanan dan minuman untuk masyarakat yang akan berbuka puasa.
Kepala Dinkes Berau, Iswahyudi menuturkan, kegiatan seperti ini merupakan program rutin yang selalu dilaksanakan Dinkes bekerjasam dengan BPOM.
Tujuannya dalam menjaga keamanan pangan bagi masyarakat.
Baca juga: Awal Ramadhan, Jumlah Penumpang Pesawat di Bandara Kalimarau Berau Turun Jadi 200-300 Orang
Baca juga: Ketua DPRD Berau Madri Pani Ingin Dinas Kesehatan Berau Sidak Makanan di Pasar Ramadhan
Baca juga: BPOM Kaltim Sidak Bahan Makanan Berbahaya di Pasar Ramadhan Tenggarong Kukar, Begini Hasilnya
Kata dia, momen spesial kali ini diakuinya pihaknya menyasar para penjaja makanan dan minuman Ramadhan.
"Sehingga kita mengadakan pengawasan hari ini di pasar Ramadhan ini,” jelasnya kepada TribunKaltim.co, Rabu (13/4/22).
Lanjutnya, pada kesempatan kali ini BPOM menurunkan tim laboratorium nya untuk melakukan pengambilan sample makanan dan minuman yang ada di pasar Ramadhan secara acak.
“Sample itu sendiri kami beli dan langsung akan kita lakukan pengecekan. Semoga bahan-bahan yang dilarang tidak kita temukan nantinya," katanya.
Baca juga: Surati BPOM Kaltim, Dinkes Berau akan Gelar Sidak di Pasar Ramadan dalam Pekan Ini
"Sehingga masyarakat bisa merasa aman saat membeli jajanan special Ramadhan tersebut,” jelasnya.
Dikatakannya, di tahun kemarin tidak ditemukan kasus makanan atau minuman yang mengandung bahan-bahan yang dilarang, semoga tahun ini seperti itu juga.
Selain tim di pasar Ramadhan di kawasan Masjid Agung ini, Iswahyudi mengakui ada tim lain yang menyisir para pedang yang berjualan di sekitaran pinggir jalan. Sehingga pemeriksaan ini bisa maksimal hasilnya.
“Tidak hanya pasar Ramadhan di Masjid Agung saja, tetapi para penjual takjil yang berjualan didepan rumah mereka,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPOM Samarinda, Sem Lapik mengatakan ada sekira 30 lebih sample makanan dan minuman yang pihaknya ambil yang kemudian akan dilakukan rapid test. Hasilnya juga akan dalam waktu singkat dapat segera diketahui.
“Bila ditemukan reaksi positif ada makanan atau minuman yang mengandung bahan berbahaya akan segera diketahui dengan cepat,” ungkapnya.
Sem mengakui pihaknya melakukan pengawasan pada takjil untuk empat bahan berbahaya yang biasanya ditambahkan pada makanan yang tidak seharusnya untuk makanan.