Berita Kaltim Terkini
Aksi Penganiayaan Atlet Muaythai oleh Mantan Pelatihnya Disorot, Korban Dikhawatirkan Tak Bisa Main
Ada dugaan kasus tindak penganiayaan terhadap atlet Muaythai telah terjadi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ada dugaan kasus tindak penganiayaan terhadap atlet Muaythai telah terjadi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Kejadian tersebut dialami Muhammad Nur Fadhillah (20), atlet Muaythai Balikpapan, yang dilakukan oleh mantan pelatihnya sendiri berinisial HP.
Kejadian itu mendapatkan respons dari Ketua Harian Pengurus Provinsi (Pengprov) Muaythai Indonesia (MI) Kaltim, Budhi Iriawan.
Budhi menyesalkan atas kejadian tersebut. Menurutnya, harus ada penyelesaian yang baik antara keduanya.
"Saya menyesalkan kejadian itu, harusnya ada penyelesaian yang baik antara keduanya," tuturnya kepada TribunKaltim.co melalui sambungan telepon, Jumat (15/4/2022).
Baca juga: Foto Lebam Atlet Muaythai Balikpapan Tersebar, Sang Ibu: Awalnya Ada Postingan Dituding Mencuri
Dia mengatakan, sekarang ini Fadhillah masih dalam masa perawatan. Dirinya mengaku khawatir kalau nantinya atlet itu tidak bisa ikut bermain.
"Dia masih panjang, umurnya baru 20 tahun. Yang jelas dia pernah ikut Kejurprov di Balikpapan karena dia memang junior," tuturnya.
Dia menegaskan, bahwa kejadian ini tidak dibenarkan, apalagi korban telah beriktikad baik dengan mendatangi HP ke rumahnya untuk mengklarifikasi.
"Untuk kejadian (penganiayaan) itulah yang kami sesalkan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, tindak pidana mencemari dunia olahraga Kaltim. Kali ini dugaan penganiayaan yang menyasar cabang olahraga Muay Thai di Balikpapan.
Kejadiannya terjadi pada Selasa (12/4/2022) 10.30 Wita, di mana atlet Muaythai, Muhammad Nur Fadhillah (20) menerima bogem mentah yang diduga bertubi-tubi oleh mantan pelatihnya, HP.
Terlihat dari wajah Fadhillah yang tampak mengalami luka memar, lebam, dan bersimbah darah. Bahkan, fotonya kemudian tersebar melalui media sosial (Medsos).
Baca juga: Atlet Kubar Raih Medali Perunggu dan Perak, Cabor Muaythai dan Sepatu Roda Beregu di PON XX Papua
TribunKaltim.co mengkonfirmasi ibu dari Fadhillah, Sumarni. Ditemui di Polsek Balikpapan Utara, dia menjelaskan bahwa cerita bermula dari postingan HP yang menuding anaknya sebagai pencuri.
Sumarni mengaku sudah meminta anaknya untuk melaporkan tudingan tersebut ke kepolisian dengan dugaan pencemaran nama baik. Namun, kata dia, Fadhillah tidak menggubris.
"Orang yang kenal sama anak saya, otomatis kan reputasi saya terganggu. Tapi anak saya nggak mau mendengarkan," ujar Sumarni, saat ditemui TribunKaltim.co.