Berita Balikpapan Terkini
Local Heroes TribunKaltim Setyo DjatiatMuko Berdayakan Warga Lapas, Berawal dari Kertas Bekas
Tidak sedikit rumor beredar yang mengatakan bahwa lapas merupakan tempat beredarnya narkoba atau tidak dipergunakannya lapas dengan baik
Penulis: Amelia Mutia Rachmah | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Keberadaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat atau biasa disebut Lapas, merupakan tempat yang dikenal sebagai pembinaan terhadap narapidana atau anak didik permasyarakatan.
Namun, tidak sedikit rumor beredar yang mengatakan bahwa lapas merupakan tempat beredarnya narkoba atau tidak dipergunakannya lapas dengan baik.
Dibutuhkan sesuatu yang dapat mendorong kegiatan lapas agar berjalan dengan baik dan benar-benar dapat bermanfaat dengan masyarakat.
Setyo DjatiatMuko, selaku Ka Subsi Bimbingan Kerja dan Pengolahan Hasil Kerja mengadakan program Kreasi Berdaya Warga Lapas atau disingkat KREDAWALA yang bekerjasama dengan Pertamina DPPU Sepinggan.
Muko diundang di acara Talkshow TribunKaltim pada Kamis, (14/4/2022), untuk memaparkan usahanya dalam memberdayakan lapas dengan baik namun tetap dapat berkontribusi dalam lingkungan di Balikpapan.
Baca juga: Sidak Kamar Penghuni Lapas Balikpapan Kala Ramadhan, Ditemukan Benda Terlarang
Baca juga: Lapas Tenggarong Gandeng Polres Kukar Tingkatkan Pengamanan dan Pengawasan Dalam Lapas
Baca juga: Kapolres Kukar dan Lapas Perempuan Tenggarong Kerjasama Pengamanan dan Pengawasan Area Lapas

Muko memaparkan, KREDAWALA merupakan kegiatan pengolahan sampah domestik berupa sampah organik di lingkungan lapas untuk menjadi pakan hewan ternak.
"Ini menjadi langkah dan tujuan dalam pemberdayaan lapas untuk memulihkan kembali penghidupan dalam warga binaan, agar diharapkan dalam menambah skill atau yang tadinya tidak punya skill jadi punya skill," papar Muko.
Muko menjelaskan bahwa awalnya program ini adalah pemberdayaan kertas bekas dimana kertas bekas dikembalikan menjadi kertas layak pakai lagi oleh lapas, lalu berkembang menjadi kreasi lainnya, dan dibangunlah showroon KREDAWALA yang dibangun di StalKuda, Balikpapan.
"Hasil kreasi itu akan dijual di showroom itu, jadi selain untuk membantu menambah skill juga dapat membantu ekonomi juga" tambahnya dengan bangga.
Program KREDAWALA ini kian berkembang untuk pemberdayaan sampah bekas makanan dan bekerjasama dengan Pertamina DPPU Sepinggan dan diberikan mesin, untuk mengolah sampah yang mesinnya juga dari Banana and Partners dan diubah menjadi alat penghasil protein dan menjadi pakan ternak.
Muko menambahkan stigma negatif kepada warga lapas tidak akan lepas dari masyarakat, Pertamina DPPU Sepinggan memiliki pemetaan sosial sementara visi Muko yaitu untuk terus mendorong untuk membuat karya.
Awalnya Muko dan kawan-kawan bingung kemana memasarkan hasil karya tersebut namun Pertamina DPPU Sepinggan menawarkan kesempatan tersebut untuk memberikan wadah.
Namun hal tersebut bukan sesuatu yang mudah apalagi mengenai warga lapas, Muko memaparkan bagaimana duka dari proses tersebut.
"Duka itu dalam, jika ekspektasi kita tinggi, maka dari itu setelah banyak program namun kepribadian itu jadi hal utama yang menjadi penghambat, dimana tidak semua warga lapas dapat mau bekerjasama dengan baik. Ini merupakan PR kami yaitu untuk mengembalikan mindset yang seseorang ingin sesuatu dengan instan" paparnya.
KREDAWALA memiliki jenis usaha dan kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu, Pelatihan dan Pemberdayaan WBP, pengelolaan bengkel lapas corner, pengelolaan jail coffee dan art gallery, lalu pembinaan ex WBP.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Lapas Perempuan Klas IIA Tenggarong, Juga Sasar Anak Binaan