Berita Penajam Terkini
Agen Enggan Menjual Minyak Goreng Curah, Pasokan Batal Masuk Penajam Paser Utara
Minyak goreng curah batal masuk ke Kabupaten Penajam Paser Utara lantaran tidak ada agen yang bersedia menjual minyak goreng tanpa kemasan itu
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Minyak goreng curah batal masuk ke Kabupaten Penajam Paser Utara lantaran tidak ada agen yang bersedia menjual minyak goreng tanpa kemasan itu.
Dikatakan Kepala Dinas Perdagangan PPU Kuncoro, para agen ini terkendala akses untuk mengangkut minyak goreng curah dari Balikpapan ke Penajam.
Ongkos angkut menggunakan kapal feri ditambah ongkos penyewaan mobil tangki terlampau mahal dibandingkan dengan keuntungan yang didapatkan agen ketika menjual minyak goreng curah.
Diketahui, minyak goreng curah harus dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai yang diatur pemerintah pusat, yakni Rp14 ribu.
"Saya sudah berkeliling ke Sepaku, Babulu, Waru, Penajam tidak ada yang sanggup dan mampu mengambil ke Balikpapan karena harganya di Balikpapan Rp13 ribu, sementara akses ke Penajam ini masih dibebani feri, sewa mobil tangki dan itulah yang membuat pelaku usaha enggan melakukan itu, sementara harus menjual sesuai HET hitungan ekonominya tidak masuk bagi mereka," jelasnya Senin (18/4/2022).
Baca juga: Stok Minyak Goreng Curah di Kubar Berlimpah, tapi Warga Inginkan Kemasan Premium di Pasar Turun
Baca juga: 3000 Ton Minyak Goreng Curah Apical Group Mengucur di Kaltim dan Kaltara Tiap Bulan
Baca juga: Pemkab Siapkan 14 Ton Minyak Goreng Curah Bersubsidi untuk UMKM Berau
Padahal kata Kuncoro, minyak goreng curah ini dapat menekan harga minyak goreng kemasan yang tidak lagi memiliki HET di pasaran, sehingga harganya relatif mahal, yakni bekisar Rp 24 hingga Rp 26 ribu per liter.
"Tidak ada yang berkeinginan menjadi agen minyak curah, karena memang minyak curah ini masyarakat pasti tertolong, apalagi bulan Ramadhan, di pasaran yang ada kisaran Rp 24-26 ribu, kalau minyak curah kan hanya Rp 14 ribu," lanjutnya.
Pihak pemerintah daerah juga diakui Kuncoro tidak mampu menanggung biaya angkut dari Balikpapan ke Penajam, lantaran kondisi keuangan yang tidak memungkinkan.
Pihaknya juga telah berupaya meminta bantuan biaya angkut itu ke perusahaan minyak curah di Balikpapan, namun tak di akomodir.
"Sudah menghubungi pelaku usaha, tapi juga berat bagi mereka, berharap ke perusahaan memberikan semacam bantuan untuk transportasi tetapi tidak memungkinkan," terangnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.