Kebakaran di Samarinda

Kisah Pilu di Balik Kebakaran yang Tewaskan 7 Orang, Korban Telpon Suaminya Terus Minta Tolong

Musibah kebakaran pada ruko 3 pintu yang menyebabkan 7 nyawa penghuninya meninggal dunia dengan seorang kritis masih menjadi perbincangan hangat oleh

Penulis: Rita Lavenia |
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Proses evakuasi korban dalam kebakaran pada ruko 3 pintu di Jalan AW Syahranie Kota Samarinda, Minggu (18/4/2022). TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Musibah kebakaran pada ruko 3 pintu yang menyebabkan 7 nyawa penghuninya meninggal dunia dengan seorang kritis masih menjadi perbincangan hangat oleh banyak pihak.

Banyak yang bertanya mengapa bisa kedelapan korban tersebut terjebak di dalam ruko sembako tersebut.

Kepada Tribunkaltim.co, Edward (27), salah seorang anggota keluarga, menjelaskan kronologi musibah pilu tersebut berdasarkan kesaksian Kepala Keluarga, yakni Amirudin, satu-satunya penghuni yang luput dari musibah tersebut.

Edward menjelaskan, pada pukul 04.00 WITA, usai melaksanakan sahur bersama, sang paman berangkat ke Pasar Segiri.

Saat keluar, sang paman memang mengaku mengunci bagian pagar terluar, sebab memang sekeluarga tersebut baru akan memulai aktivitas dan membuka warungnya pada pukul 07.00 WITA.

Baca juga: Kelelahan Jadi Penyebab Sopir Tabrak Ruko 3 Pintu Berujung Kebakaran Maut di Samarinda

"Tapi pintu lain tidak dikunci," bebernya saat dijumpai di lokasi kejadian, Senin (18/4/2022).

Ia menjelaskan bahwa 8 orang yang berada di dalam gedung tersebut terdiri dari seorang istri serta 2 keponakan atau anak dari pamannya, seorang nenek, dan 4 orang lainnya merupakan ipar.

"Jadi semua penghuni yang tinggal (8 orang) sudah bangun. Bersiap salat subuh semuanya," beber Edward.

Berlanjut ke kronologi kebakaran, saat tengah melakukan transaksi membeli, handphone sang paman tiba-tiba berbunyi pada pukul 04.30 WITA.

Saat diangkat, terdengar suara sang istri yang meminta tolong dan berulang kali menyebutkan kata kebakaran.

"Paman saya langsung pulang. Semua belanjaannya sudah enggak dipedulikan lagi," tuturnya.

Komunikasi telepon masih tersambung. Terdengar suara teriakan histeris dan orang yang menahan sesak akibat menghirup asap.

"Paman saya minta mereka lompat lewat koridor lantai dua. Tapi sepertinya mereka tidak berani," bebernya.

Baca juga: Puslabfor Mabes Polri Olah TKP Cari Titik Api Penyebab Kebakaran di Jalan AW Syahranie Samarinda

Setibanya di lokasi kejadian. Lutut sang paman seakan tidak kuat berdiri lagi. Dengan sisa kekuatannya ia ingin mencoba menerobos kobaran api yang semakin membesar.

"Tapi ditahan oleh warga. Om saya coba telpon istrinya lagi sudah enggak tersambung," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved