Berita Internasional Terkini
Invasi Rusia ke Ukraina Berefek Harga Gas Naik, Yunani Mulai Kurangi Ketergantungan
Efek buruk akibat perang Rusia vs Ukraina bagi dunia ekonomi dunia, termasuk satu di antaranya di beberapa negara belahan eropa.
TRIBUNKALTIM.CO, ATHENA - Efek buruk akibat perang Rusia vs Ukraina bagi dunia ekonomi dunia, termasuk satu di antaranya di beberapa negara belahan eropa.
Dari sisi pasokan sumber energi berupa gas, tentu saja harganya akan semakin berat, sebab meroket naik tajam.
Bagi Yunani, strategi yang akan dilakukan, satu-satunya pilihan adalah dengan mengurangi ketergantungan pada gas Rusia dan mencari alternatif bahan bakar fosil.
Juru bicara pemerintah Yunani, Giannis Oikonomou mengatakan pemerintahannya tengah mempertimbangkan langkah-langkah untuk menekan kenaikan tarif harga listrik dan mengurangi dampaknya terhadap konsumen, jika Uni Eropa tidak segera mengambil tindakan atas masalah tersebut.
Baca juga: Beda Sikap dengan Invasi Rusia, Amerika Tak Pernah Kutuk Serangan Israel ke Palestina, Mengapa?
Baca juga: Situasi Terkini Mariupol, Diserbu Habis-habisan Tentara Rusia, Presiden Ukraina Menyerah?
Baca juga: Rusia Tuding Israel Ambil Keuntungan dari Situasi di Ukraina untuk Pengalihan Isu Masalah Palestina
Invasi Rusia ke Ukraina yang mengakibatkan lonjakan harga gas, telah menimbulkan kekhawatiran mengenai ketersediaan pasokan gas untuk pembangkit listrik di Eropa.
Seperti banyak negara Eropa lainnya, Yunani bergantung dengan energi dari Rusia yang menyediakan 40 persen gasnya dan 26 persen minyak untuk Yunani.
"Jika tidak ada tanggapan Eropa yang cepat dan segera, akan ada rencana nasional untuk intervensi lain yang menentukan dalam harga listrik," kata Oikonomou, yang dilansir dari Reuters.com.
Oikonomou juga menambahkan, pemerintah akan membuat pengumuman yang relevan dalam waktu dekat.
Baca juga: Ukraina Sangkal Invasi di Perbatasan Rusia, Tuding Pasukan Putin Bikin Teror di Wilayah Sendiri
Yunani tercatat telah menghabiskan sekitar 4 milar euro untuk mensubsidi tagihan listrik untuk rumah tangga, bisnis dan petani sejak tahun lalu.
Kurangi ketergantungan dengan gas Rusia
Pada minggu lalu, Yunani berupaya untuk mempercepat pengeboran hidrokarbon dan eksplorasi gas, sebagai langkah untuk mengurangi ketergantungan pada energi Rusia.
Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis mengungkapkan satu-satunya pilihan bagi Yunani adalah dengan mengurangi ketergantungan pada gas Rusia dan mencari alternatif bahan bakar fosil.
Hal ini dapat memastikan swasembada negara dan harga yang lebih terjangkau.
Peningkatan eksplorasi gas ini akan berkonsentrasi di enam wilayah.
Baca juga: UPDATE: Mariupol Dikuasai Rusia, Presiden Ukraina Ancam Tarik Diri dari Negosiasi Damai
Yaitu satu di wilayah Epirus Utara dan lima lokasi lainnya berada di lepas pantai dalam zona ekonomi eksklusif, termasuk Laut Ionia, Teluk Kyparissia, dan Kreta.
Mitsotakis menambahkan, pemerintah tidak akan lalai dengan tujuan jangka panjangnya untuk mengurangi emisi karbon.
Sebelumnya pada 7 April lalu, Yunani mengumumkan akan melipatgandakan produksi lignitnya.
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Yunani Kurangi Ketergantungan pada Gas Rusia, Bakal Berdampak pada Kenaikan Harga Tarif Listrik