Ramadhan

Kapan Lebaran Idul Fitri 2022? Muhammadiyah Tetapkan Senin 2 Mei, MUI: Berpotensi Dirayakan Serentak

Kapan Lebaran Idul Fitri 2022? Muhammadiyah Tetapkan Senin 2 Mei, Bagaimana dengan Pemerintah

Editor: Ikbal Nurkarim
Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Ilustrasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaksanakan salat Idul fitri 1440 Hijriah di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu 5 Juni 2019. Kapan Lebaran Idul Fitri 2022? Muhammadiyah Tetapkan Senin 2 Mei, Bagaimana dengan Pemerintah. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kapan Lebaran Idul Fitri 2022? Muhammadiyah Tetapkan Senin 2 Mei, Bagaimana dengan Pemerintah

Saat ini, umat Islam tengah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan 1443 H/2022.

Pada Selasa (19/4/2022) hari ini, umat Islam masih menjalankan ibadah puasa.

Jelang separuh perjalanan bulan Ramadan, masyarakat mulai bertanya-tanya, kapan LebaranIdul Fitri 2022?

Juga apakah Lebaran 2022 bisa serentak, meski sebelumnya ada perbedaan dimulainya awal puasa Ramadan 2022?

Baca juga: Evaluasi Ramadhan, Capaian Vaksinasi Covid-19 di Penajam Paser Utara Masih Rendah

Baca juga: Berkah Ramadhan, 465 Petugas Kebersihan Dapat Bantuan Paket Sembako dari Walikota Bontang

Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Imsakiyah Kabupaten Berau 18 - 19 April 2022, Doa Buka Puasa Ramadhan 1443 H

Dikutip dari Tribunnews.com, hingga kini, baru Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang telah menetapkan 1 Syawal 1443 H atau Lebaran 2022.

Menurut Muhammadiyah, 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022 sebagai Idul Fitri alias Lebaran.

Sehingga warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat Tarawih terakhir Ramadhan 1443 H pada Minggu, 1 Mei 2022.

Sementara keesokan harinya, Senin 2 Mei 2022 pagi hari, warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat Id.

Dengan demikian, warga Muhammadiyah akan berpuasa selama 30 hari.

Pasalnya, warga Muhammadiyah mulai berpuasa pada Sabtu (2/4/2022) atau selisih satu hari dari keputusan pemerintah.

Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Imsakiyah Paser 18 - 19 April 2022, Ada Niat Tarawih dan Witir Ramadhan 1443 H

Lantas, bagaimana dengan jadwal Lebaran 2022 dari pemerintah?

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) terkait kapan Lebaran 2022.

Biasanya, dalam penentuan awal 1 Syawal, Kemenag akan menggelar sidang isbat (penetapan).

Sidang isbat dilakukan sehari atau mendekati akhir puasa Ramadhan.

Belum diketahui secara persis, kapan Kemenag akan menggelar sidang isbat Lebaran 2022.

Merujuk pada sidang isbat Ramadhan dua minggu lalu, sidang dilakukan secara daring dan luring di kantor Kemenag dengan menerapkan protokol kesehatan.

Biasanya, sidang isbat akan diawali dengan seminar posisi hilal dan pelaksanaan rukyatul hilal.

Sidang Isbat juga akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, Dubes negara sahabat, perwakilan ormas, LAPAN, BMKG, dan undangan lainnya.

Sidang dipimpin oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan dihadiri pimpinan MUI dan Komisi VIII DPR RI.

Sidang isbat juga disiarkan oleh stasiun TV serta media sosial Kemenag.

Pun dengan hasil sidang isbat yang disampaikan Menteri Agama serta disiarkan di televisi dan media sosial Kemenag.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah 16-20 Ramadhan 1443 H/2022 untuk Wilayah Mahakam Ulu, Kalimantan Timur

MUI Meyakini Idul Fitri 2022 Berpotensi Sama

Sementara itu, adanya perbedaan awal puasa Ramadhan 2022 antara keputusan PP Muhammadiyah dan pemerintah menimbulkan pertanyaan.

Apakah Lebaran 2022 jatuh pada hari yang sama alias serentak dilakukan atau justru dilakukan pada waktu berbeda-beda?

Majelis Ulama Indonesia (MUI) meyakini perbedaan awal Ramadan tak akan terjadi pada Idul Fitri 2022.

MUI menyebut Lebaran 2022 berpotensi dirayakan secara serentak.

"Ya, betul, soal Idul Fitri berpotensi sama," kata Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan, Sabtu (2/4/2022).

Agar tak ada kecemasan pada masyarakat, Amirsyah mendorong pemerintah bersikap lebih terbuka.

Ia berharap perbedaan tidak akan muncul terkait hari Lebaran.

Terlebih, momen istimewa itu membentangkan pula pertalian antara seluruh lapisan masyarakat.

"Atas perbedaan itu pemerintah harus lebih arif dan bijaksana mendengar masukan dari berbagai pihak, sehingga tidak ada potensi perbedaan masuk 1 Syawal 1443 H," kata Amirsyah, dilansir Tribunnews.com.

"Kebersamaan lebaran momentum yang sangat tepat untuk kelihatan lebih kompak dalam merajut kebersamaan sesama anak bangsa," sambungnya.

Baca juga: Dapatkan Promo Ramadhan 2022 Tiket Masuk Trans Studio Cibubur Beli 1 Gratis 1, Ini Syaratnya

Amirsyah mengatakan ibadah puasa dilakukan berdasarkan niat dan dijalankan sesuai syarat dan rukun.

Karena itu kata dia, masyarakat tak perlu khawatir soal lamanya puasa, apakah 29 atau 30 hari.

Menurut Amirsyah hal itu tak lantas membuat ibadah puasa tidak sah.

"(Puasa mereka) sah sesuai niat, syarat, dan rukunnya," ungkapnya.

Amirsyah juga menerangkan ibadah puasa 1 Ramadan sebenarnya berlaku sama bagi umat di seluruh dunia secara syari'.

Namun, penetapan tanggal dapat berbeda karena metodologi yang berbeda pula. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved