Ibu Kota Negara

Tanaman Khas Borneo Harus Dipertahankan, Forest City di IKN Nusantara Bisa Berjalan Baik

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rumah Budaya Kutai, Hasrulliansyah Wachyuni, menyatakan, LSM Rumah Budaya Kukar saat ini

Editor: Budi Susilo
HO/PUPR
Desain Ibu Kota Negara RI di Kalimantan Timur. Pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan ( KIPP ). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rumah Budaya Kutai, Hasrulliansyah Wachyuni, menyatakan, LSM Rumah Budaya Kukar saat ini, selain melakukan pemberdayaan kemandirian potensi ekonomi masyarakat lokal.

Namun juga memperkuat dan melestarikan keberadaan tanaman lokal yang mulai langka.

"Kita kembangkan agar jangan sampai punah," tegasnya. 

Sebaiknya, di kawasan Pusat Inti Pemerintahan IKN Nusantara ditanami tanaman khas Borneo.

Baca juga: Pemindahan IKN ke Sepaku PPU Bisa Percepat Pembangunan

Baca juga: Kasus Edy Mulyadi soal Pernyataan Kalimantan Tempat Jin Buang Anak akan Disidangkan di PN Jakpus

Baca juga: 78 Peserta Lolos Sayembara Istana Wakil Presiden di IKN Nusantara, Selanjutkan Tinjau Lapangan

Sehingga ciri khas kalimantan tetap dipertahankan.

Apabila tanaman lokal khas tersebut bisa dipelihara, dan perusakan lahan akibat ilegal mining bisa diminimalisir.

"Maka konsep Forest City kawasan IKN bisa berjalan baik," tuturnya.

Pemindahan IKN Beri Manfaat

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rumah Budaya Kutai, Hasrulliansyah Wachyuni, mengatakan bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sangat baik dan bisa memberikan nilai manfaat kepada masyarakat.

Namun, perlu diiringi juga dengan kesiapan masyarakat lokal demi ikut menyongsong progres IKN ke depannya nanti.

"Yang menjadi problem utama adalah bagaimana kesiapan dan kemandirian masyarakat lokal menyikapi kepindahan IKN Nusantara ke wilayah Kaltim," kata Hasrulliansyah kepada wartawan Sabtu (23/4/2022).

Tantangan besar ini menurutnya harus dijawab bersama-sama, sehingga jangan sampai masyarakat lokal justru terpinggirkan dengan adanya pembangunan IKN tersebut.

"Pembangunan IKN Nusantara tidak cukup bidang fisik semata, namun juga perlu pembangunan potensi sosial budaya masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Sidang Perdana Gugatan UU IKN, Hakim MK Menilai Legal Standing Busyro Muqoddas dkk Belum Kuat

Ia pun memberikan contoh, dari demografi Kalimantan bisa dilihat, bahwa jumlah penduduk di Kutai Kartanegara (Kukar) saat ini sekitar 700 ribu.

Dari jumlah itu, kemudian datanglah kaum urban dari luar Kalimantan Timur dengan jumlahnya bisa 10 kali lipat karena adanya pembangunan IKN Nusantara.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved