Berita Nasional Terkini
TANPA AMPUN Panglima KKB Papua Ditembak Mati TNI, Teroris Ditangkap Hidup-hidup Usai Kontak Senjata
Tanpa ampun sosok Panglima KKB Papua ditembak mati TNI, seorang teroris berhasil ditangkap hidup-hidup usai kontak senjata selama 2 jam.
TRIBUNKALTIM.CO - Konflik antara kelompok kriminal bersenjata alias KKB Papua dengan aparat TNI-Polri masih bergulir.
Tak hanya aparat, KKB Papua juga menyasar warga sipil dalam aksi teror mereka belakangan ini.
Untuk diketahui, sejak Januari hingga April tahun 2022, sedikitnya 11 warga sipil tewas dan tiga warga luka-luka akibat serangan KKB.
Terbaru, tanpa ampun salah satu sosok Panglima KKB ditembak mati TNI.
Tak hanya itu, seorang teroris anggota KKB juga berhasil ditangkap hidup-hidup usai kontak senjata selama 2 jam di Nduga, Papua, Rabu kemarin.
Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: MAKIN BRUTAL KKB Papua Tembak Tukang Ojek Lagi Ngopi di Depan Rumah, Duka 4 Anak Langsung jadi Yatim
KKB Bakar Asrama Pegawai Pemda Nduga, Satu Orang Ditangkap
Melansir Tribun-Medan.com dengan judul TERKINI KKB PAPUA, Kontak Senjata Dua Jam, Panglima KKB Ditembak Mati dan Satu Ditangkap Hidup-hidup, Kelompok kriminal bersenjata (KKB) diduga juga membakar asrama pegawai milik Pemerintah Kabupaten Nduga, Papua, yang dihuni 26 pegawai di Distrik Kenyam, Selasa (26/4/2022).
Tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun satu pelaku telah ditangkap pada Rabu (27/4/2022).
Dikutip dari Kompas.Id, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal membenarkan peristiwa pembakaran rumah yang dihuni para pegawai Pemda Nduga itu.
Diduga kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya terlibat di balik aksi itu.
Ia menuturkan, pembakaran hunian pegawai itu terjadi pada pukul 21.16 WIT.
Sebanyak 26 pegawai yang bermukim di tempat itu berhasil dievakuasi aparat keamanan.
”Setelah pembakaran pada Selasa malam, terjadi kontak tembak antara aparat keamanan dan KKB pada Rabu pagi. Kini para pegawai telah mengamankan diri di rumah kerabatnya,” papar Ahmad.
Ahmad menuturkan, kelompok Egianus diduga terlibat karena selama ini merekalah yang sering terlibat aksi kekerasan di Nduga.