Berita Nasional Terkini
Kisah Delson Kembali ke NKRI, Kelaparan & Hidup Serba Sulit, Tapi Pimpinan KKB Papua Tak Peduli
Kisah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua mengenai kehidupan mereka terungkap
"Itu yang membuat kami susah. Kami hidup susah sekali di dalam hutan," ujar Delson dalan video yang viral di medsos.
Baca juga: KKB Kembali Berulah, Kontak Senjata dengan Polisi hingga Bakar Aset Milik PT MTT Lalu Kabur ke Hutan
Daripada terus dibelit pelbagai kesulitan, kata Delson Telenggen, lebih baik ia memilih berhenti jadi anggota KKB dan kembali ke pangkuan NKRI (Nekara Kesatuan Republik Indonesia).
"Saya sudah memilih tinggalkan KKB. Saya tidak mau bergabung lagi. Saya tobat," ujarnya dengan nada tegas.
Apa yang diputuskan itu, kata Delson Telenggen, kini sedang dijalaninya.
Ia tak mau kembali ke masa lalu yang penuh dengan duka nestapa.
Sementara itu, banyaknya anggota KKB Papua memilih menyerah dan kembali ke pangkuan NKRI.
Ternyata mereka cuma korban propaganda KKB Papua.
Hal ini diungkapkan oleh Pengamat terorisme dan intelijen Stanislaus Riyanta baru-baru ini.
Ia menanggapi tentang kabar dua anggota KKB Papua menyerah dan kembali ke NKRI karena merasa ditelantarkan kelompoknya.
Stanislaus Riyanta menjelaskan, kehadiran negara sangat penting untuk mencegah munculnya kelompok-kelompok seperatis.
"Masyarakat banyak yang menjadi korban dari propaganda kelompok OPM/KKB.
Baca juga: KKB Kembali Berulah, Kontak Senjata dengan Polisi hingga Bakar Aset Milik PT MTT Lalu Kabur ke Hutan
Ini harusnya menjadi catatan bagi pemerintah bahwa ada ruang yang dimanfaatkan oleh OPM/KKB untuk melakukan propaganda itu," katanya, melansir dari Kompas.com.
Kehadiran negara itu, kata Stanislaus, tidak harus dalam bentuk operasi militer.
Namun pendekatan yang lebih memberdayakan warga untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka.
"Ketika negara hadir dengan berbagai pembangunan, termasuk program infrastruktur, peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya dan aparat keamanan ada untuk menjaga masyarakat maka ruang bagi OPM/KKB akan lebih sempit," katanya, Selasa (5/4/2022).
Ujung tombak dalam langkah itu, katanya, adalah pemerintah daerah, terutama dalam pengelolaan dana otonomi khususnya.
"Jika ini tidak maksimal maka TNI/Polri hanya akan jadi tumpuan dari segala permasalahan karena akan berujung pada masalah pertahanan dan keamanan," pungkasnya.
Diketahu sebelumnya, ada cerita dramatis di balik penyerahan diri dua anggota KKB Papua Natalis Watora (25) dan Engel Feneteruma (31) ke Makoramil 1804-07/Kambrauw, Kampung Sunua, Distrik Kambrauw, Kaimana, Papua Barat.
Kedua anggota TPNPB-OPM atau yang biasa disebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua ini sempat ketakutan dan lemas karena tidak makan.
Hal itu diungkapkan Dandim 1804/Kaimana Letkol Inf. Chairi Suhanda kepada Kompas.com (grup surya.co.id), Senin (4/4/2022).
"Mereka sudah takut, lemas, karena tidak makan. Dari situ mereka dibawa ke Kodim untuk diambil keterangan," ujar Chairi.
Saat pemeriksaan di Kodim, Chairi menuturkan, kedua anggota TPNPB-OPM itu menyampaikan ingin kembali ke kampungnya.
Mereka beralasan tidak tahu apa yang diperbuat selama mengikuti kegiatan bersama anggota TPNPB-OPM lainnya.
Chairi mengungkapkan, pihak Kodim kemudian memberi makanan dan pakaian yang layak kepada keduanya.
"Sempat kita tanyakan apa kelanjutan mereka. Kedua simpatisan mengaku ingin kembali ke kampung bersama keluarganya. Setelah itu kita buat surat pernyataan untuk dikembalikan ke kepala distrik untuk ditindaklanjuti," katanya.
Chairi menyebutkan, dari hasil pemeriksaan terhadap keduanya terungkap mereka lah yang diduga mengajak masyarakat untuk bergabung dengan kelompok yang dibentuk Batalyon Somb Winan.
Ia menyebutkan, dari hasil identifikasi di foto terdapat sekitar 80 orang yang ikut dalam keanggotaan tersebut.
"Kami berharap mereka bisa kembali ke kampung halaman masing-masing. Kita akan melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial seperti kegiatan komunikasi sosial kemasyarakatan," tegasnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.